KAIRO (Arrahmah.id) – Pemerintah Mesir mengumumkan pada Rabu (8/3/2023) akan mengizinkan orang asing untuk memperoleh kewarganegaraan asalkan orang tersebut membeli properti senilai US$300.000 atau mendepositokan US$500.000 di bank Mesir.
Calon warga negara Mesir harus menarik uang yang disetorkan tiga tahun kemudian dalam mata uang pound Mesir tanpa tambahan bunga, lapor media lokal, mengutip surat kabar resmi.
Dalam kasus membeli properti, orang tersebut harus menambahkan total $100.000 sebagai deposit yang tidak dapat dikembalikan, tambah laporan tersebut.
Masih belum jelas manfaat ekonomi apa yang akan diperoleh orang asing dengan memperoleh paspor Mesir.
Ekonomi Mesir telah mengalami kekurangan dolar AS dalam beberapa bulan terakhir.
Bank Sentral Mesir (CBE) telah memberlakukan tiga devaluasi pound Mesir terhadap dolar AS, membuat mata uang lokal melemah hampir 50 persen selama setahun terakhir.
Namun, Mesir belum mencapai keseimbangan jangka pendek yang disyaratkan oleh Dana Moneter Internasional (IMF), yang menandatangani perjanjian pinjaman dengan Mesir pada 2020.
Pada Oktober 2022, CBE memberlakukan fleksibilitas nilai tukar, memungkinkan nilai pound Mesir diatur oleh kekuatan pasar untuk menyelamatkan ekonomi yang sudah sakit setelah mendapatkan pinjaman $US3 miliar dari IMF.
Awal bulan lalu, tiga bank internasional, termasuk French Societe General, mengatakan nilai tukar mengambang baru mata uang Mesir diharapkan akhir bulan ini.
Pada Januari tahun lalu, tingkat inflasi perkotaan tahunan Mesir naik selama tujuh bulan berturut-turut menjadi 25,8 persen, dibandingkan dengan 21,3 persen pada bulan sebelumnya.
Krisis ekonomi memaksa pemerintah Mesir mencari sumber mata uang asing baru, termasuk menggembar-gemborkan penjualan aset negara ke negara teluk yang kaya. (zarahamala/arrahmah.id)