Oleh : KH Ahmad Syahrin Thoriq
(Arrahmah.id) – Berkata al imam Abu Hatim :
سبب النَّجاح تَـرْك التَّواني، ودواعي الحِرْمَان الكَسَل
“Sebab kesuksesan adalah meninggalkan menunda, dan yang menjerumuskan kepada kegagalan adalah kemalasan.”
Berkata Imam Mawardi :
نكح العَجْز التَّواني فخرج منهما النَّدامة، ونكح الشُّؤم الكَسَل فخرج منهما الحِرْمَان
“Pernikahan antara sifat lemah dan menunda akan melahirkan penyesalan, sedangkan pernikahan antara sifat pesimis dan malas akan melahirkan kegagalan.”
Berkata al Qanuji :
مَن دام كسله خاب أمله
“Siapa yang banyak malasnya, akan kecewa oleh angan-angannya.”
Berkata Dr. Raghib as Sirjani :
مَن تعوَّد الكَسَل ومال إلى الرَّاحة، فَقَدَ الرَّاحة
“Siapa yang terbiasa malas dan menyukai santai, maka ia akan kehilangan santai itu sendiri.”
Berkata sebagian ahli hikmah :
الكَسَل مزلقة الرِّبح، وآفة الصَّنَائع، وأَرَضَة البضائع
“Malas adalah penghilang keberuntungan, perusak karya dan penghancur usaha.”
Dan untuk mengusir rasa malas, Rasulullah ﷺ mengajarkan sebuah doa :
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَرَمِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبُخْل
“Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari rasa malas, dan aku berlindung kepada-Mu dari sikap pengecut, dan aku aku berlindung kepada-Mu dari pikun, dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat pelit.” (HR. Bukhari).
(ameera/arrahmah.id)