ISLAMABAD (Arrahmah.id) – Taliban Pakistan (TTP) mengklaim telah melakukan 29 serangan di Pakistan pada Februari, menewaskan 57 anggota pasukan keamanan dan melukai 70 orang di berbagai daerah.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kelompok tersebut pada Rabu (1/3/2023) mengatakan bahwa di antara mereka yang tewas dan terluka adalah tentara Pakistan, pasukan paramiliter dan polisi.
TTP juga mengatakan telah menghancurkan lima kendaraan patroli tentara dan satu polisi, serta tiga gedung polisi.
Sebagian besar serangan dilakukan di Daerah Suku dan barat laut negara itu, menurut pernyataan itu.
Pemerintah Pakistan belum menanggapi pernyataan TTP tetapi mengumumkan keadaan siaga tinggi di ibu kota negara itu, Islamabad, Kamis (2/3), di tengah ancaman serangan teror.
Pertemuan telah dilarang di luar pengadilan dan gedung-gedung penting pemerintah, kata polisi dalam sebuah pernyataan.
Pakistan telah menjadi saksi eskalasi gelombang kekerasan sejak berakhirnya gencatan senjata dengan TTP pada November, khususnya di wilayah utara dan barat daya yang berbatasan dengan Afghanistan.
Menteri Pertahanan Khawaja Asif mengemukakan kekhawatiran tentang kubu TTP di Afghanistan selama perjalanan ke Kabul pada Februari, menuduh bahwa pangkalan tersebut digunakan untuk merencanakan serangan di Pakistan.
Taliban Afghanistan menolak klaim tersebut dan memperingatkan terhadap serangan di tanah Afghanistan, menurut laporan media Pakistan.
Menteri Pertahanan Taliban Afghanistan Mullah Mohammad Yaqub menekankan bahwa setiap pelanggaran terhadap wilayah Afghanistan akan menimbulkan konsekuensi serius.
TTP terpisah dari Taliban Afghanistan tetapi memiliki ideologi yang serupa, muncul di Pakistan pada 2007 dan melakukan gelombang serangan yang sebagian besar dihancurkan oleh operasi militer yang diluncurkan pada akhir 2014.
Tetapi serangan – sebagian besar menargetkan pasukan keamanan – telah meningkat lagi sejak Taliban Afghanistan menguasai Kabul pada Agustus 2021 dan gencatan senjata selama berbulan-bulan yang goyah antara TTP dan Islamabad berakhir pada akhir 2022. (zarahamala/arrahmah.id)