GROZNY (Arrahmah.id) — Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov mengancam akan mengembalikan pasukan ke wilayah Jerman dan menginvasi wilayah timur negara itu. Hal itu dia keluarkan sehubungan adanya pasokan tangki bahan bakar dari Jerman ke Ukraina.
“Kami harus kembali, ini adalah wilayah kami,” kata Kadyrov, merujuk pada pendudukan Uni Soviet, dalam sebuah wawancara dengan pemerintah televisi Rusia, seperti dikutip dari MSN (28/2/2023).
Kadyrov pun menuntut Kanselir Olaf Scholz haharus meminta maaf atas pernyataannya tentang Rusia.
Baru-baru ini, pemimpin Kremlin Vladimir Putin juga mengecam fakta bahwa tank Jerman diduga akan segera menembak tentara Rusia lagi untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II.
Menurut Kadyrov, penarikan pasukan Soviet dari wilayah bekas Jerman Timur pada 1990-an merupakan sebuah kesalahan.
“Mereka yang bertanggung jawab, seperti mantan presiden Mikhail Gorbachev, yang meninggal tahun lalu, seharusnya dihukum sebagai “pengkhianat””, kata Kadyrov.
Kadyrov menyatakan bahwa dengan mengerahkan pasukan, Jerman akan dapat memahami posisi mereka.
Ketika ditanya apakah hal tersebut justru akan memicu peperangan dengan NATO, Kadyrov menyebut tidak takut hal itu terjadi.
“Kami akan mengalahkan dan menghancurkan mereka,” ancamnya.
Di akhir wawancara, Kadyrov menyatakan keyakinannya bahwa ia akan mampu mengalahkan Ukraina dan merebut kota-kota penting seperti Kyiv, Kharkov, dan Odessa.
Kadyrov juga meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menembak dirinya sendiri karena membawa penderitaan dan kematian bagi rakyatnya. (hanoum/arrahmah.id)