TEPI BARAT (Arrahmah.id) – Seorang pria bersenjata Palestina telah membunuh dua orang “Israel” di dalam mobil mereka di Tepi Barat yang diduduki, setelah seorang pria Palestina ditembak mati ketika para pemukim ilegal ekstrimis Yahudi membakar rumah-rumah di desa-desa Palestina.
Kematian terbaru terjadi di tengah-tengah pembicaraan di Yordania untuk membahas kekerasan yang memburuk di wilayah pendudukan, dan beberapa hari setelah pasukan “Israel” melancarkan serangan paling mematikan di Tepi Barat yang diduduki dalam hampir 20 tahun terakhir, yang menewaskan 11 orang Palestina di kota Nablus, lansir Al Jazeera (26/2/2023).
Serangan pada Ahad (26/2) terhadap dua pemukim, kakak beradik berusia 20-an yang tinggal di pemukiman yang berjarak sekitar 8 km (5 mil) jauhnya, terjadi di jalan utama di Hawara, di sebelah selatan Nablus.
Sebuah pernyataan bersama dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir pada Ahad (26/2) mengklaim, “dua warga sipil ‘Israel’ terbunuh dalam serangan ‘teror’ Palestina”.
Tidak ada klaim tanggung jawab langsung atas serangan tersebut.
Pada Ahad malam, media “Israel” melaporkan bentrokan antara warga Palestina dan pemukim ilegal “Israel” di dekat Hawara. Kantor berita Palestina Wafa melaporkan bahwa para pemukim “membakar beberapa rumah milik warga Palestina” di desa-desa dekat Nablus.
Seorang warga Palestina berusia 37 tahun ditembak mati oleh seorang ekstrimis Yahudi di desa Zaatara dekat Nablus, kata kementerian kesehatan Palestina.
Tentara “Israel” tidak segera memberikan komentar, namun mengatakan bahwa pihaknya telah mengevakuasi puluhan warga Palestina dari rumah mereka di Hawara karena mereka terancam ditembaki.
Ghassan Daghlas, seorang pejabat yang bertanggung jawab atas kegiatan anti-pemukiman, mengatakan bahwa beberapa rumah warga Palestina dan 15 mobil telah dibakar.
Abdullah al-Huwari, seorang saksi mata, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa “sejumlah besar pemukim [ilegal] menyerang desa Hawara”, membakar rumah-rumah dan mobil.
“Saya melihat kobaran api di depan saya,” kata pria berusia 36 tahun itu. “Ke mana pun saya memalingkan pandangan saya, saya melihat kobaran api dari rumah yang terbakar.”
Presiden “Israel”, Isaac Herzog, mengeluarkan “kecaman keras”.
“Main hakim sendiri, membuat kerusuhan, dan melakukan kekerasan terhadap orang-orang tak berdosa, ini bukan cara kami,” klaim Herzog.
Palang Merah Palestina mengatakan 98 orang dirawat, sebagian besar setelah menghirup gas air mata, sementara layanan darurat “Israel” melaporkan tiga warga “Israel” terluka setelah terkena lemparan batu.
Netanyahu, dalam sebuah video yang dirilis oleh kantornya, menyerukan ketenangan.
“Saya meminta -bahkan ketika darah mendidih- untuk tidak main hakim sendiri,” klaim Netanyahu, seraya menyerukan agar pasukan keamanan “diizinkan untuk melakukan pekerjaan mereka”.
Kantor Presiden Palestina Mahmoud Abbas menuduh “Israel” melindungi aksi-aksi teroris yang dilakukan oleh para pemukim di Tepi Barat yang diduduki. (haninmazaya/arrahmah.id)