MOGADISHU (Arrahmah.id) – Militan Asy Syabaab menyerbu sebuah rumah perawatan bagi anggota pasukan pro-pemerintah yang luka-luka dalam operasi militer di Somalia bagian tengah.
Penyerbuan itu hanya bertahan selama sekita r tujuh jam setelah kemudian pasukan keamanan Somalia mengamankan kembali gedung tempat tinggal di timur Mogadishu itu.
Kementerian Informasi Somalia mengatakan 10 orang tewas dan tujuh lainnya luka-luka, termasuk empat personil keamanan yang terlibat dalam operasi mengakhiri pengepungan itu.
Dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir VOA (22/2/2023), kementerian itu mencuit empat militan yang berada di balik serangan itu terbunuh.
“Ada sebuah ledakan yang tidak terdengar seperti ledakan biasa, dan saya memiliki firasat buruk. Teman-taman saya tidak setuju bahwa itu adalah ledakan,” kata seorang warga di daerah itu. Ia meminta agar namanya tidak disebutkan karena alasan keamanan.
“Semenit kemudian tembakan sporadis dimulai dan jelas apa yang terjadi. Saya kira ini adalah Kedutaan Besar Djibouti karena itu satu-satunya gedung tinggi di kawasan itu. Tetapi kemudian saya menyadari bahwa sasaran serangan itu menarget Ma’awisley,” ujarnya.
Sejak Agustus 2022 lalu pasukan pemerintah Somalia yang didukung pejuang yang dimobilisir secara lokal –atau dikenal sebagai Ma’awisley– telah melakukan operasi militer terhadap Asy Syabaab. Operasi itu mengusir Militan Asy Syabaab dari wilayah yang luas di bagian tengah.
Asy Syabaab melakukan serangan balasan terhadap para tetua masyarakat setempat dan para komandan yang mendukung pemerintah federal. (hanoum/arrahmah.id)