SANAA (Arrahmah.id) – Pemberontak syiah Houtsi dan pasukan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional terlibat dalam bentrokan selama berhari-hari di dekat perbatasan Saudi, menyebabkan sejumlah kematian, menurut laporan.
Pemberontak syiah Houtsi melancarkan serangan intensif di front Al-Abtar di daerah Al-Jasher dekat perbatasan Saudi, Arabi 21 melaporkan pada Selasa (21/2/2023), mengutip sumber militer.
Pertempuran antara pasukan pemerintah – yang didukung oleh koalisi pimpinan Saudi – dan pemberontak syiah Houtsi telah berkobar lagi sejak kedua belah pihak gagal memperbarui gencatan senjata yang ditengahi PBB pada Oktober.
Serangan syiah Houtsi terhadap posisi Brigade Al-Samoud militer Yaman di daerah itu terus berlanjut, menurut sumber itu.
Jumlah korban tewas tidak jelas, tetapi komandan batalion pertama pemerintah Yaman Ali bin Naji Shamlan termasuk di antara korban.
Pasukan pemerintah memukul mundur serangan syiah Houtsi di daerah yang sama pada Ahad malam (19/2), menurut media lokal termasuk Yaman Today.
Pemimpin pemberontak syiah Houtsi Yaman memperingatkan koalisi pimpinan Saudi pada Jumat (17/2) tentang kemungkinan kembalinya perang jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, termasuk penarikan pasukan koalisi.
Ini terjadi beberapa pekan setelah laporan pembicaraan back-channel dimulai kembali antara kedua belah pihak untuk memperkuat gencatan senjata informal.
Arab Saudi ikut campur dalam perang Yaman pada Maret 2015, memulai kampanye pengeboman udara terhadap pemberontak syiah Houtsi, yang merebut ibu kota Yaman Sanaa dari pemerintah Yaman yang diakui secara internasional tahun sebelumnya.
Hampir 9.000 warga sipil telah tewas dalam serangan udara oleh koalisi militer pimpinan Saudi sejak keterlibatannya dalam perang, yang menyerang infrastruktur utama, rumah sakit, tempat sipil, dan sekolah di Yaman. Ratusan ribu orang diyakini tewas dalam perang, kebanyakan karena penyakit dan kelaparan. (zarahamala/arrahmah.id)