JAKARTA (Arrahmah.id) – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin buka suara terkait kabar dua orang yang diduga terkena Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA). Menkes menyebut, pihaknya masih melakukan pendalaman dari penyebab dua kasus tersebut.
Dugaan sementara, kata dia, dua orang tersebut mengalami infeksi. Bukan gangguan ginjal karena obat sirop yang mengandung bahan berbahaya.
“Itu ada dua, dan sekarang sedang dicek apakah itu gagal ginjal atau bukan. Dugaan sementara sepertinya infeksi,” kata Menkes saat ditemui wartawan di Jakarta, Senin (20/2/2023), lansir RRI.co.id.
Menkes menjelaskan, gagal ginjal karena keracunan obat biasanya membaik setelah diberi obat penawar/antidotum, Fomepizole. Namun, pada kasus baru yang sedang diuji ini, ketika diberikan obat anti infeksi langsung turun.
“Jadi (kalau gagal ginjal karena obat sirup), harus dikasih Fomepizole baru bisa bereaksi. Ini dikasih obat-obatan anti infeksi langsung turun,” jelasnya.
Karenanya, para dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) masih melihat dan menganalisis penyebab kedua kasus itu. Selanjutnya, pihaknya masih menunggu data kedua pasien dari pemeriksaan laboratorium.
“Karena data laboratorium masih diperiksa, data darah, plasma dan data obat-obatannya. Nanti hari senin ini keluar,” ujarnya.
Sebelumnya dikabarkan, dua kasus yang diduga mengalami gagal ginjal berasal dari Jawa Barat. Kasus GGAPA kembali muncul pada Januari 2023 lalu dan menyebabkan satu korbannya meninggal dunia.
(ameera/arrahmah.id)