YERUSALEM (Arrahmah.id) – Pasukan “Israel” pada Sabtu (18/2/2023) menyerang dan menangkap sekelompok warga Palestina, termasuk anak di bawah umur, di Gerbang Damaskus Yerusalem.
Setidaknya tujuh orang ditangkap, menurut Anadolu, termasuk lima anak – salah satunya berusia 13 tahun.
Peristiwa itu terjadi saat jamaah menuju Masjid Al-Aqsa untuk memperingati Israa dan Mi’raj, perjalanan Nabi Muhammad dari Makkah ke Yerusalem.
Dalam video yang dibagikan secara online, tentara “Israel” yang memegang tongkat dan senapan serbu terlihat mengejar seorang pemuda Palestina yang tampak tertekan di dekat Gerbang Damaskus sebelum menangkapnya.
Pasukan “Israel” menyerang warga Palestina lainnya ketika mereka berusaha untuk menekan kerumunan yang berkumpul di tempat suci itu untuk memperingati acara keagamaan, kata saksi mata kepada situs Al-Araby Al-Jadeed.
Pasukan “Israel” secara rutin menangkap warga Palestina – termasuk anak-anak – di seluruh wilayah pendudukan, seringkali dengan kekerasan.
Pada November tahun lalu, Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina (CDA) mengatakan bahwa lebih dari 50.000 anak Palestina telah ditangkap sejak 1967 – tahun ketika “Israel” mulai menduduki Yerusalem timur dan Tepi Barat.
Ketakutan telah tumbuh di antara warga Palestina akan meningkatnya agresi “Israel” setelah kembalinya Perdana Menteri sayap kanan Benjamin Netanyahu ke kepemimpinan “Israel”, dan pelantikannya sebagai pemerintahan paling kanan dalam sejarah negara itu.
Kabinet Netanyahu telah melakukan langkah-langkah anti-Palestina seperti meningkatkan penggerebekan di Tepi Barat, perluasan pemukiman ilegal, dan mencabut izin tinggal dan kewarganegaraan warga Palestina yang dituduh melakukan “pelanggaran teror”. (zarahamala/arrahmah.id)