AMBON (Arrahmah.com) – Ini berita terbaru dari Kaum Muslimin di Ambon, pasca kerusuhan 11 September lalu. Koresponden Arrahmah.com di TKP mengabarkan adanya penyusup kristen yang merupakan aktivis separatis Republik Maluku Selatan (RMS) dan lalu memprovokasi warga Muslim Ambon di kampung Air Salobar, Kecamatan Nusaniwe, Ambon, Selasa (27/09/2011). Bagaimana kesigapan aparat terhadap kondisi ini?
Separatis RMS : provokator teroris?
Koresponden Arrahmah.com di TKP mengabarkan bahwa kemarin, Selasa (27/09/2011) sekitar pukul 22.00 waktu setempat, empat orang aktivis kristen RMS yang dicurigai sebagai penyusup ditangkap warga Muslim di kampung Air Salobar, Kecamatan Nusaniwe Ambon.
Empat aktivis kristen RMS tersebut ditangkap karena mencoba mengacaukan suasana kampung Muslim. Warga Air Salobar, saat ini sedang siaga pasca insiden perang lempar batu antara warga kristen Taman Makmur Tanah Rata dengan warga Muslim Air Salobar, kemarin Senin (26/9/2011).
Setelah diinterogasi warga, salah seorang pemuda yang ditangkap itu ternyata bernama Edy Matarutty (25) dari daerah Taman Makmur. Beruntung, warga Muslim tidak berbuat anarkis, menyerahkan Edy Matarutty dan tiga orang rekannya ke pos BKO (Badan Kendali Operasi) Infanteri 301 Siliwangi. Setelah diinterogasi, mereka digelendang ke Mapolres Ambon.
Warga semakin geram dengan penyusup itu, setelah mengetahui bahwa Edy Matarutty yang mereka tangkap itu adalah pentolan kelompok separatis RMS (Republik Maluku Selatan). Edy yang pernah dipenjara dalam kasus tarian Cakalele (tarian khas RMS) pada puncak acara Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-14 di Kota Ambon yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jumat (29/6/2007).
“Pihak Kristen ini jelas akan mengacaukan keadaan Ambon,” jelas seorang warga. Lalu mengapa aparat tidak bertindak tegas terhadap aktivis RMS yang mencoba memprovokasi kondisi Ambon?
Berikut nama-nama penyusup kristen yang ditangkap di Ambon kemarin :
- Ricart Litay, Batu Gantung
- Yeri Sosalisa, Batu Gantung
- Jimi Picat, Kampung Timur
- Onggo Latuparis, Gudang Arang
- Femi Suwisa, Gudang Arang
- Rony Hehanusa, polres atau Poskota
(M Fachry/voa-islam/arrahmah.com)