JAKARTA (Arrahmah.id) – Mengevaluasi kinerja Kepala Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko, akan lebih baik dilakukan Presiden Joko Widodo daripada melakukan reshuffle menteri Kabinet Indonesia Maju
Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto mengatakan evaluasi dan pergantian posisi Laksana Tri Handoko sangat mendesak karena sudah dua tahun berjalan proses konsolidasi BRIN belum tuntas.
“Ini persoalan yang krusial bagi penataan kelembagaan riset dan inovasi nasional. Presiden harus menyetop kegaduhan yang terjadi di kalangan peneliti selama ini untuk kemudian secara bertahap merevitalisasi kelembagaan Iptek nasional,” kata Mulyanto kepada wartawan, Kamis (2/2).
Mulyanto mendesak Presiden Jokowi untuk turun tangan menyelesaikan berbagai permasalahan di BRIN ini, sebelum terlambat.
Presiden jangan membiarkan kemerosotan pengembangan riset dan inovasi berlarut-larut dan semakin terpuruk,” kata legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Adapun desakan untuk mencopot Kepala BRIN oleh Komisi VII DPR RI telah disetujui semua fraksi dan menjadi kesimpulan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VII DPR RI dengan Kepala BRIN, Senin (30/1).
(ameera/arrahmah.id)