RIYADH (Arrahmah.id) – Seorang bomber meledakkan bahan peledak saat jemaah sedang melakukan shalat berjamaah di sebuah Masjid di dalam kompleks polisi di Peshawar pada Senin (30/1/2023), yang menyebabkan atapnya runtuh. Jumlah korban tewas dalam serangan bom bunuh diri tersebut meningkat menjadi 83 orang, kata seorang juru bicara rumah sakit pada Selasa (31/1).
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi “menekankan posisi tegas Kerajaan Arab Saudi yang menolak penargetan tempat-tempat ibadah dan meneror serta menumpahkan darah orang-orang tak berdosa,” demikian laporan Kantor Berita Arab Saudi (SPA) pada Senin malam.
Kementerian tersebut “juga menegaskan bahwa Kerajaan mendukung Republik Islam Pakistan dalam menentang segala bentuk kekerasan, ekstremisme, dan terorisme, terlepas dari motif atau pembenarannya,” SPA melaporkan.
Muslim World Lead (MWL) dan Sekretaris Jenderal Dewan Kerjasama Teluk (GCC) juga mengutuk serangan tersebut, SPA melaporkan pada Senin.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, di tengah situasi keamanan yang memburuk di negara itu.
Pakistan telah mengalami lonjakan serangan militan sejak November, ketika Taliban Pakistan mengakhiri gencatan senjata dengan pasukan pemerintah. Ini merupakan salah satu serangan paling mematikan terhadap pasukan keamanan dalam beberapa tahun terakhir.
Lebih dari 300 jamaah sedang beribadah di dalam Masjid.
Banyak yang terluka ketika atap masjid runtuh, menurut Zafar Khan, seorang polisi setempat. (haninmazaya/arrahmah.id)