ISFAHAN (Arrahmah.id) – “Israel” berada di balik serangan pesawat tak berawak terhadap sebuah situs militer di Iran, Wall Street Journal melaporkan dengan mengutip para pejabat AS dan orang-orang yang mengetahui tentang operasi tersebut.
Teheran mengatakan pada Sabtu (28/1/2023) bahwa pertahanan udaranya mencegat serangan pesawat tak berawak yang menggunakan “quadcopter” yang menargetkan pabrik amunisi kementerian pertahanan di kota Isfahan. Salah satu drone berhasil dijatuhkan, sementara dua lainnya meledak di atas fasilitas yang menyebabkan “kerusakan kecil” pada atap, kata kementerian tersebut.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein AmirAbdollahian menggambarkan ledakan tersebut sebagai serangan “pengecut” yang bertujuan untuk menyebarkan “ketidakamanan” di Iran, menurut media resmi, lansir Al Arabiya.
“Tindakan-tindakan seperti itu tidak dapat mempengaruhi tekad dan niat para ahli kami untuk kemajuan nuklir,” kata AmirAbdollahian.
Militer “Israel” tidak mengomentari serangan tersebut karena mereka jarang mengklaim serangan semacam itu secara terbuka. Namun “Israel”, telah lama mengatakan bahwa mereka bersedia untuk bertindak secara sepihak dan melakukan serangan militer terhadap Iran jika diperlukan.
Jika ini adalah serangan “Israel” terhadap Iran, maka ini akan menjadi serangan pertama yang diketahui dilakukan oleh pemerintah baru yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Serangan ini terjadi di saat ketegangan tinggi antara Iran dan Barat terkait terhentinya negosiasi untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015, penindasan Teheran terhadap para pengunjuk rasa dan pelanggaran hak asasi manusia di tengah-tengah demonstrasi di seluruh negeri terkait kematian Mahsa Amini, dan pasokan senjata rezim ini ke Rusia yang digunakan dalam perang di Ukraina. (haninmazaya/arrahmah.id)