AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Operasi Parwan datang dan berakhir setelah sembilang hari pertempuran sengit berlangsung. Pejabat Imarah Islam Afghanistan mengatakan sebanyak 40 tentara teroris NATO-Afghan tewas dalam operasi panjang tersebut, sementara empat tank musuh dan beberapa kendaraan militer dihancurkan oleh Mujahidin melalui ledakan bom ranjau.
Sejumlah besar tentara teroris NATO-Afghan didukung melalui udara, menekan posisi Mujahidin yang beroperasi di daerah Daair dan Kafshan, distrik Shinwari, provinsi Parwan, namun dengan izin Allah Mujahidin Imarah Islam Afghanistan mampu memberikan perlawanan kuat yang akhirnya menghabiskan waktu selama sembilan hari dengan kerugian besar dan kerusakan parah di kubu musuh.
Dalam operasi panjang ini juga dilaporkan bahwa 12 Mujahid memeluk syahid, Insha Allah. Sementara itu tembakan membabi-buta dari pihak musuh telah menggugurkan tiga sipil tak bersenjata, dua orang wanita dan seorang anak (insha Allah syahid).
Dalam operasi lainnya, sedikitnya tujuh tentara penjajah AS tewas dalam pertempuran sengit dengan Mujahidin IIA di provinsi Paktika pada Senin (26/9/2011). Pertempuran terjadi sekitar pukul 11.00 waktu setempat di distrik Sarubi ketika tentara penjajah AS mencoba menyerang posisi Mujahidin di daerah tersebut. Musuh menemui Mujahidin di pinggiran distrik di mana Mujahidin tengah mengintai musuh dan dengan sangat berhati-hati menyergap musuh yang akhirnya meletuskan baku tembak berdarah yang berlangsung selama satu jam dan memaksa musuh untuk mundur.
Mujahidin IIA di distrik Narang, provinsi Kunar menembak sebuah kendaraan militer tentara boneka Afghan dengan menggunakan roket, menghancurkan kendaraan tersebut dan menewaskan dua tentara boneka yang berada di dalamnya. Di provinsi yang sama, beberapa jam kemudian, Mujahidin menembakkan sekitar 6 mortir di sekitar pos militer musuh di distrik Manugi yang mengakibatkan kerusakan parah di pos tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)