ANKARA (Arrahmah.id) – Begitu Anda memeluk Islam, Anda menjadi bagian dari tradisi Islam, ujar Lauren Booth, salah satu mualaf terkenal di Inggris.
“Jadi sejarah saya bukanlah ratu dan raja-raja Inggris. Mereka adalah para Sultan Utsmani, Nabi Muhammad (shalallahu alaihi wasallam), garis keturunan dan kehidupannya,” ujar Booth, yang juga seorang penulis dan jurnalis.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Anadolu, Booth, yang memeluk Islam setelah kunjungannya ke Palestina 11 tahun yang lalu, berbicara tentang kehidupannya di Istanbul, perjalanannya menuju Islam, dan bukunya yang baru-baru ini diterbitkan dalam bahasa Turki, In Search of a Holy Land.
Setelah melakukan perjalanan ke seluruh dunia Muslim, Booth memutuskan untuk menetap di Istanbul tiga tahun yang lalu. “Saya bersyukur kepada Allah karena telah ditarik ke Turki.”
Yang menarik, banyak mualaf dari Inggris, Kanada dan negara-negara lain juga “tertarik ke Turki,” katanya.
“Ini seperti ada pertemuan besar yang terjadi di sini.”
Saluran YouTube
Dia juga membuat video tentang Turki untuk saluran Youtube-nya.
“Semakin sering saya pergi ke Masjid-masjid besar dan megah ini, semakin saya menyadari bahwa sebagai orang Barat, gagasan saya tentang Kekaisaran Utsmani telah terkikis oleh Orientalisme, dan saya harus memulainya lagi.”
“Jadi saya memutuskan untuk mulai membuat video untuk saluran YouTube tentang sejarah Ottoman.”
Sejauh ini, Booth telah membuat video tentang Masjid Suleymaniye, lingkungan Kuzguncuk dan Uskudar “permata tersembunyi, Tanah Suci Istanbul.”
Menyinggung kehidupannya di Istanbul, ia berkata: “Yang saya sukai dari banyak hal di Istanbul adalah semuanya tentang keluarga. Jadi, Anda bisa keluar pada pukul 9 malam, Jumat, Sabtu atau Ahad, dan ada banyak keluarga dengan anak-anak, pergi makan, dan selalu ada perayaan.”
Menyebut renovasi di distrik Uskudar, tempat Booth tinggal bersama suaminya, sebagai “untuk rakyat,” katanya: “Itu sangat berbeda dengan di Inggris saat ini.”
Ia mengatakan bahwa ia menyukai sarapan khas Turki. “Itu selalu menyenangkan.”
Booth, yang merupakan adik ipar mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, mengatakan bahwa ia memiliki hubungan yang baik dengan saudara perempuannya, Cheire Blair.
Ia mengenang kunjungan kakaknya ke Turki sambil tersenyum dan berkata: “Ada suatu waktu dia datang untuk bertemu dengan Presiden (Recep Tayyip) Erdogan sekitar delapan tahun yang lalu. Dia memberikan syal untuk saya. Saya pikir dia merasa terganggu.”
Edisi bahasa Turki dari ‘In Search of a Holy Land’
Edisi bahasa asing pertama dari bukunya telah dirilis dalam bahasa Turki.
Ia mengatakan: “Ini adalah petualangan perjalanan yang sangat dinamis tentang semangat mencari kebenaran. Ini adalah kisah saya sejak dari buaian hingga menjadi selebriti, pergi ke Palestina hingga menjadi aktivis.”
“Sebuah kisah tentang zaman modern tentang bagaimana kita tersesat dan bagaimana kita menemukan cahaya. Itulah inti dari buku ini,” pungkasnya. (haninmazaya/arrahmah.id)