Jumlah tentara Amerika yang tewas di Iraq kini telah melampaui jumlah korban jiwa dalam serangan 11 September 2001 di Amerika. Gedung Putih mengatakan, Presiden Bush berduka atas kematian setiap tentara yang gugur, dan akan memastikan pengorbanan mereka tidak sia-sia.
Jumlah total korban pasukan AS di Iraq dikabarkan mencapai angka 2.978 atau mendekati angka 3.000, kebanyakan mereka kena bom.
Angka itu sudah melampaui jumlah korban tewas dalam tragedi terburuk AS, yaitu, serangan terhadap WTC pada 11 September 2001 atau dikenal 9/11, yang mencapai 2.973 jiwa.
Dari 2.978 tentara AS yang tewas di Iraq, militer AS melaporkan, sebanyak 2.377 di antaranya akibat serangan musuh. Sebagian besar atau 44 persen korban tewas karena ledakan improvised explosive device atau IED (bahan peledak /bom rakitan) di berbagai tempat. Mulai dari mortir kecil yang dilemparkan dari tepi jalan, hingga bom berkekuatan besar yang mampu menghancurkan kendaraan lapis baja.
“Sedangkan yang tewas akibat senjata kecil atau penembak jitu kelompok pemberontak Iraq hanya berkisar pada angka 20 persen,” ungkap salah satu sumber Pentagon.
Selain tewas karena serangan musuh, sekitar 20 persen atau 568 serdadu AS di Iraq tewas karena penyebab lain yang tidak ada hubungannya dengan pertempuran. Sebanyak 65 persen, di antaranya, tewas dalam berbagai kecelakaan di Iraq. Sebagian besar kecelakaan itu melibatkan helikopter militer. Di samping itu, ada sekitar 93 serdadu AS yang tewas karena bunuh diri di Iraq.
Sebagian besar korban tewas berasal dari Angkatan Darat. Prosentasenya sekitar 68 atau sebanyak 1.961 serdadu. Sebaliknya, korban terkecil berasal dari Korps Marinir. Namun, jumlah marinir AS yang tewas dalam Perang Iraq termasuk besar. “Kendati jumlah personel yang diterjunkan hanya sekitar 15 persen dari jumlah keseluruhan pasukan AS, marinir yang tewas mencapai 30 persen dari jumlah korban tewas secara keseluruhan.” Demikian bunyi keterangan militer AS yang dirilis kemarin.
Selama tiga tahun lebih bergelut dalam Perang Iraq, Provinsi Anbar dan Provinsi Baghdad menjadi kawasan paling mematikan bagi pasukan AS. Provinsi Anbar yang terdiri atas gurun-gurun luas justru menjadi kawasan yang menelan paling banyak korban bagi pihak AS. Sekitar 35 persen kematian serdadu AS terjadi di provinsi berpenduduk kurang dari 2 juta jiwa tersebut. Terutama di Kota Ramadi dan Kota Fallujah, serta kawasan di sepanjang Sungai Eufrat yang menjadi sarang utama pemberontak Iraq.
Provinsi Baghdad merupakan kawasan paling mematikan kedua bagi pasukan AS. Sebanyak 764 serdadu AS dilaporkan tewas di kawasan yang menjadi pusat pemerintahan Iraq tersebut. Menyusul di belakang Anbar dan Baghdad adalah Provinsi Salaheddin. Kawasan Sunni Iraq yang juga merupakan tempat kelahiran mantan presiden Iraq Saddam Hussein itu menewaskan 292 serdadu AS, sejak Perang Iraq pecah.
Menjelang akhir 2006, jumlah serdadu AS yang tewas di Iraq terus meningkat tiap bulannya. Oktober lalu, jumlah serdadu AS yang tewas lebih dari 100 orang. Menurut catatan militer AS, sebagian besar serdadu yang tewas dalam Perang Iraq berusia di bawah 25 tahun. “Lebih dari separo serdadu yang tewas berusia di bawah 25 tahun dan sepertiga di antaranya masih di bawah 22 tahun,” lapor militer AS. Mengingat sebagian besar pasukan AS terdiri dari orang kulit putih, maka serdadu kulit putih lah yang paling banyak tewas dalam Perang Iraq.
Ternyata, tidak hanya serdadu pria yang menjadi korban kekejian Perang Iraq. Sekitar 60 serdadu perempuan AS dilaporkan tewas di Iraq. Sebagian besar dari mereka tewas dalam patroli rutin. Sementara, sebagian yang lain tewas dalam serangan di pangkalan militer atau pos-pos pemeriksaan. [cha, berbagai sumber]