FARAH (Arrahmah.id) – Banyak penduduk distrik Farahrud di provinsi barat Farah telah meninggalkan rumah mereka dan pindah ke pusat provinsi karena kurangnya sekolah untuk anak-anak mereka di desa mereka.
Warga mengatakan bahwa pejabat setempat sejauh ini tidak memperhatikan masalah tersebut.
Untuk mendaftarkan kelima anaknya ke sekolah, Rahmuddin Akhundzadah, seorang penduduk distrik Farahrud, telah pindah dari Robat Turkan di distrik tersebut ke kota Farah.
“Saya datang dari distrik ke pusat kota karena tidak ada sekolah untuk anak-anak saya,” kata Rahmuddin. “Saya pindah ke sini agar anak-anak saya bisa bersekolah,” seperti dilaporkan TOLO News (23/1/2023).
Beberapa penduduk Farahrud mengatakan bahwa meskipun sudah berulang kali diminta oleh pemerintah setempat, sekolah-sekolah di distrik tersebut tetap tidak aktif tanpa alasan yang jelas.
“Anak-anak muda kami sangat buta huruf sehingga mereka tidak bisa menulis nama mereka. Ketika mereka pergi ke dokter, mereka tidak dapat membedakan antara apotek dan bengkel,” kata Sayed Daud, seorang warga Farahrud.
Namun, para pejabat di departemen pendidikan Farah mengatakan bahwa mereka akan membuka setidaknya 15 sekolah di distrik tersebut pada tahun ajaran berikutnya.
“Kami sedang mencoba untuk mengaktifkan lima belas sekolah untuk mereka, yang akan mencakup sekolah menengah dan sekolah dasar,” kata Akhtar Mohammad Zaeem, kepala departemen pendidikan di Farah.
Menurut pejabat setempat, ada lebih dari 130 desa di distrik Farahrud, namun hanya enam di antaranya yang memiliki sekolah. (haninmazaya/arrahmah.id)