GALCAD (Arrahmah.id) — Sebuah serangan militer Amerika Serikat (AS) telah menewaskan sekitar 30 militan kelompok Asy Syabaab di dekat kota Galcad, Somalia tengah. Serangan berlangsung di lokasi di mana militer Somalia terlibat dalam pertempuran sengit dengan kelompok ekstremis, ucap Komando Afrika AS.
Dilansir VOA (21/1/2023), gempuran terbaru AS digambarkan Washington sebagai “serangan pertahanan diri kolektif,” terjadi pada Jumat (20/1) lalu, sekitar 260 kilometer dari sebelah utara ibu kota Mogadishu, di mana pasukan nasional Somalia diserang oleh lebih dari 100 militan Asy Syabaab.
Komando Afrika AS, cabang militer dari kehadiran pemerintah Negeri Paman Sam di benua itu, mengatakan tidak ada warga sipil yang terluka atau tewas dalam serangan di dekat kota Galcad. Tiga kendaraan hancur dalam serangan tersebut.
Pertempuran terjadi saat subuh, ketika militan Asy Syabaab menyerbu pangkalan militer. Mereka melepaskan tembakan dan meledakkan mobil dengan bom.
Juru bicara Asy Syabaab, Sheikh Abu Musab, mengatakan bahwa pasukannya menewaskan lebih dari 150 tentara dan perwira Somalia, dikutip dari African News.
Di sisi lain, Somalia juga mengklaim telah menewaskan lebih dari 100 para militan Asy Syabaab. Klaim kedua belah pihak itu tidak dapat diverifikasi secara independen.
Meski begitu, Abukar Uluso, warga Galcad, mengatakan bahwa baku tembak sangat intens di pangkalan militer itu.
“Waktu salat subuh saya mendengar suara ledakan yang diikuti baku tembak. Sebagian besar korban jiwa ada di antara kedua belah pihak, dan korban sipil sangat minim karena serangan itu terjadi di dalam pangkalan militer,” jelas Uluso.
Asy Syabaab telah beraksi sejak 2006 untuk menggulingkan pemerintah pusat Somalia dan menetapkan aturan syariat Islam. (hanoum/arrahmah.id)