IDLIB (Arrahmah.id) — Tiga bulan setelah peluncurannya, proses penerbitan kartu identitas untuk warga di wilayah yang dikuasai kelompok perlawanan Suriah Hai’ah Tahrir Asy Syam (HTS) telah mencapai angka 71.000 buah.
Dilansir Enab Baladi (15/1/2023), jumlah sebanyak itu didapat dari sepuluh pusat penerbitan yang didistribusikan di lima wilayah, yaitu Idlib, Dana, Sarmada, Harem, dan Kafr Takharim.
Menurut Dirjen Direktorat Perdata, Abdullah Abdullah, jumlah pemohon kartu identitas terus bertambah dengan biaya $2,5 (setara dengan 46 lira Turki) per kartu identitas.
Akan tetapi menurut Menteri Dalam Negeri wilayh itu, Muhammad Abd al-Rahman, kartu tersebut tidak memiliki pengakuan internasional, karena merupakan bukti identitas lokal saja.
Ahmed al-Ali, seorang pengungsi dari Latakia dan tinggal di Idlib, berusaha mendapatkan kartu identitas karena dibutuhkan untuk administrasi surat-surat yang dimilikinya.
Ahmed menjelaskan kepada Enab Baladi bahwa dengan adanya kartu identitas dia dapat mendaftarkan kedua anaknya di sekolah, menerima transfer uang, terhindar dari penipuan, berjualan, dll.
Sementara itu, Abd al-Rahman al-Mobayed, yang mengungsi dari Ghouta Timur ke Idlib, mengatakan kepada Enab Baladi bahwa dia sedang berupaya mendapatkan kartu identitas karena mudah dibawa dibandingkan dengan buku keluarga.
Abd al-Rahman menambahkan bahwa kehilangan kartu identitas tidak terlalu berbahaya daripada kehilangan buku keluarga yang berisi data seluruh keluarga. (hanoum/arrahmah.id)