SANA’A (Arrahmah.id) – Delapan militan dari kelompok teroris Syiah Houtsi Yaman tewas dalam pertempuran dengan pasukan pemerintah, media yang terkait dengan kelompok tersebut melaporkan pada Rabu (11/1/2023).
Pemakaman para militan diadakan di ibu kota Yaman Sana’a, di hadapan para pemimpin militer dan pejabat keamanan Houtsi yang didukung Iran, menurut kantor berita Saba yang dikelola Houtsi pada Kamis (12/1).
Dua perwira tinggi termasuk di antara yang tewas, dan lima lainnya adalah letnan.
Pertempuran antara pasukan pemerintah Yaman yang didukung oleh koalisi pimpinan Saudi dan pemberontak Houtsi telah berkobar lagi sejak kedua belah pihak gagal pada Oktober untuk memperbarui gencatan senjata yang ditengahi PBB.
Di tengah dorongan PBB untuk memperbarui perjanjian, Houtsi mengatakan bahwa mereka berharap untuk mencapai gencatan senjata permanen jika kondisi tertentu terpenuhi.
Perang di Yaman dimulai pada 2014, ketika pemberontak Houtsi merebut Sana’a dari pemerintah yang diakui secara internasional. Satu tahun kemudian, koalisi Saudi memimpin intervensi militer untuk mendukung pemerintah.
Konflik selama bertahun-tahun telah mengakibatkan kematian ribuan orang Yaman, serta kekurangan makanan, air dan obat-obatan yang parah, menyebabkan apa yang digambarkan oleh kelompok bantuan sebagai salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Sebuah komisi yang memantau pelanggaran hak di negara itu mengatakan setidaknya 447 warga sipil tewas sejak awal 2022, dengan pelanggaran yang dilakukan oleh kedua belah pihak. (haninmazaya/arrahmah.id)