MOSKOW (Arrahmah.id) – Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Andrey Rudenko mengatakan bahwa hubungan Moskow yang berkembang dengan Asia adalah “mimpi buruk” bagi Barat dan “kebijakan anti-Rusia”.
“Mimpi buruk politik dan ekonomi utama bagi Barat dalam garis strategis anti-Rusia, adalah hubungan kami yang berkembang secara dinamis dengan Asia,” kata Rudenko dalam wawancara dengan surat kabar Izvestia pada Senin malam, lansir Anadolu (10/1/2023).
Rudenko lebih lanjut mengatakan bahwa Washington dan sekutunya tidak dalam posisi untuk mencegah hubungan ini berkembang lebih jauh, karena sebagian besar negara di kawasan itu tidak mau mengikuti aturan yang diberlakukan oleh Barat dan bersiap untuk bekerja di “ruang yang tidak beracun” dari kerjasama internasional.
“Prioritas negara-negara Asia, dan kami melihat ini dengan jelas, adalah hal-hal lain, seperti pembangunan bersama, perjuangan kolektif melawan tantangan dan ancaman baru, kesejahteraan dan kemakmuran rakyat,” kata Rudenko.
Dia menggarisbawahi bahwa hubungan Rusia dengan Cina dan India sedang berkembang dan mengatakan Moskow akan mendekati negara-negara yang telah mengambil tindakan “tidak bersahabat” terhadap Rusia dengan pendekatan yang berbeda daripada kebijakan hitam-putih.
Dia juga mengatakan bahwa Rusia melihat prospek perluasan BRICS, menambahkan bahwa semua aspek hubungan Moskow dengan blok ASEAN sedang berkembang.
“Kami mengembangkan kontak di bidang ekonomi, energi, keamanan, pendidikan, pariwisata, kesehatan, dan kerelawanan. Topik-topik ini relevan dan dapat dimengerti oleh semua orang. Karena itu, kita tidak perlu menentang sesuatu kepada seseorang,” tambahnya.
BRICS, blok negara berkembang, termasuk Rusia, Brasil, India, Cina, dan Afrika Selatan. (haninmazaya/arrahmah.id)