ABU DHABI (Arrahmah.id) — Kedutaan Besar Uni Emirat Arab (UEA) di Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan bahwa Holocaust Yahudi akan diajarkan dalam kurikulum sekolah dasar dan menengah.
Menurut kedutaan, seperti dilansir 124 News (8/1/2023), kurikulum tentang pembunuhan genosida Nazi Jerman terhadap enam juta orang Yahudi selama Perang Dunia II itu akan dikembangkan bekerja sama dengan Memorial Holocaust resmi Israel Yad Vashem dan akan dimasukkan dalam kurikulum sekolah dasar dan sekolah.
Ide ini muncul dua tahun setelah penandatanganan Abraham Accords antara Israel dan UEA dan setelah pendirian museum Holocaust pertama dan satu-satunya di dunia Arab di Dubai.
Menteri Luar Negeri baru Israel Eli Cohen menyambut langkah itu, dan memuji keputusan bersejarah.
Misi administrasi Biden yang bertanggung jawab atas perang melawan antisemitisme juga memuji inisiatif Abu Dhabi, mengingat bahwa studi tentang Holocaust diperlukan untuk kemanusiaan.
“Sangat penting untuk memperingati para korban Holocaust,” ujar Dr. Ali Al Nuaimi, anggota Dewan Nasional Federal UEA dan mediator Abraham Accords.
“Tokoh publik gagal mengatakan yang sebenarnya karena agenda politik membajak narasi mereka, sementara tragedi besarnya Holocaust tidak hanya ditujukan pada orang Yahudi, tetapi pada kemanusiaan secara keseluruhan,” tambahnya.
Pada tahun 2021, pameran peringatan Holocaust pertama dibuka di Dubai untuk membahas penyangkalan genosida Nazi yang meluas di dunia Arab. Tujuh orang yang selamat dari Holocaust turun tangan untuk membahas realitas genosida Nazi, khususnya dengan pelajar muda UEA. (hanoum/arrahmah.id)