ATHENA (Arrahmah.id) — Yunani berencana membangun pagar baru sepanjang 140 km untuk menutupi seluruh perbatasan Eropa dengan tetangganya Turki dalam upaya menahan arus migran ilegal yang signifikan.
Menteri Perlindungan Warga Negara Yunani Takis Theodorikakos mengumumkan pembangunan pagar baru sepanjang 35 km pertama akan dimulai “segera”.
“Ini adalah keputusan akhir pemerintah untuk membuat pagar sepanjang 140 kilometer di (Sungai) Evros,” ujar Theodorikakos kepada penyiar SKAI, seperti dilansir DW (7/1/2023).
Yunani dan Turki berbagi perbatasan bersama sekitar 200 km di Eropa yang terutama membentang di sepanjang Sungai Evros, namun terdapat hamparan tanah kering di antara kedua negara.
Yunani telah memasang penghalang beton dan kawat berduri di lebih dari 40 km perbatasan, yaitu di sepanjang rentang dekat kota Edirne di Turki. Pagar tersebut awalnya didirikan pada 2012 dan diperpanjang pada 2021.
“Sungai Evros sendiri belum terbukti menjadi penghalang yang cukup menantang bagi para migran ilegal,” papar Theodorikakos, dengan provinsi Eponymous tetap menjadi hotspot untuk penyeberangan yang tidak teratur.
“Di Evros, polisi Yunani, dengan penempatan mereka, telah mencegah invasi ilegal ke negara tersebut oleh 256.000 imigran ilegal,” ujar menteri itu tanpa memberikan rentang waktu untuk “invasi” ini.
Selama setahun terakhir, UE mengalami tingkat migrasi ilegal tertinggi sejak krisis migran 2015-2016.
Menurut angka terbaru Frontex, badan perbatasan blok itu, sekitar 308.000 “entri tidak teratur” terdeteksi melintasi perbatasan luar UE selama 11 bulan pertama tahun 2022, yang merupakan peningkatan tajam 68% dari periode yang sama pada tahun 2021.
Rute Balkan Barat dan Mediterania Tengah telah menjadi lalu lintas migran ilegal paling banyak selama setahun terakhir, menurut Frontex.
(hanoum/arrahmah.id)