KASHMIR (Arrahmah.id) – Pria bersenjata memberondong peluru ke arah deretan rumah warga sipil di sebuah desa terpencil di Kashmir, menyebabkan sedikitnya empat warga sipil tewas dan lima lainnya cedera, kata polisi, Senin (2/1/2023).
Polisi menyalahkan gerilyawan yang berperang melawan pemerintah India selama beberapa dekade karena melakukan serangan di desa Dhangri di distrik Rajouri selatan, yang dekat dengan Garis Kontrol militer yang membagi wilayah yang disengketakan antara India dan Pakistan.
Dua pria bersenjata tanpa pandang bulu melepaskan tembakan pada Ahad malam (1/1) di tiga rumah di Dhangri, kata perwira tinggi polisi Mukesh Singh kepada wartawan. Dia mengatakan empat warga sipil tewas dan lima lainnya luka-luka.
Pihak berwenang mendesak polisi dan tentara ke daerah itu dan melakukan pencarian terhadap para penyerang.
Manoj Sinha, administrator utama New Delhi di wilayah tersebut, mengutuk insiden itu dan menyebutnya sebagai “serangan teror pengecut”.
“Saya meyakinkan orang-orang bahwa mereka yang berada di balik serangan keji ini tidak akan luput dari hukuman,” katanya.
Tidak ada konfirmasi independen atas serangan itu.
India dan Pakistan masing-masing mengklaim wilayah Kashmir yang terbagi secara keseluruhan.
Pemberontak di bagian Kashmir yang dikuasai India telah berperang melawan pemerintahan New Delhi sejak 1989. Sebagian besar Muslim Kashmir mendukung tujuan pemberontak untuk menyatukan wilayah tersebut, baik di bawah pemerintahan Pakistan atau sebagai negara merdeka.
India menegaskan militansi Kashmir adalah terorisme yang disponsori Pakistan. Pakistan membantah tuduhan itu, dan sebagian besar warga Kashmir menganggapnya sebagai perjuangan kemerdekaan yang sah. Puluhan ribu warga sipil, pejuang kemerdekaan, dan pasukan pemerintah tewas dalam konflik tersebut. (zarahamala/arrahmah.id)