ALEPPO (Arrahmah.id) — Warga Aleppo yang berada di daerah yang dikuasai kelompok perlawanan Suriah dan Kegubernuran Idlib, gelar aksi demonstrasi besar-besaran menentang normalisasi hubungan antara pemerintah Suriah dan Turki.
Dilansir North Press Agency (30/12/2022), aksi ini dipicu pertemuan yang diadakan di Moskow antara Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar, dan kepala Organisasi Intelijen Nasional (MIT), Hakan Fidan, dengan Menteri Pertahanan Suriah, Ali Mahmoud Abbas, dan kepala intelijen Suriah, Ali Mamlouk, yang dimediasi Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada Rabu (28/12) lalu.
Sebuah sumber eksklusif mengatakan kepada North Press bahwa ratusan demonstran memegang spanduk yang menolak seruan Turki agar kelompok perlawanan Suriah mau melakukan rekonsiliasi dengan rezim Suriah.
Para pengunjuk rasa menegaskan penolakan mereka untuk melakukan normalisasi dengan pemerintah Suriah dan mendesak komunitas internasional untuk meminta pertanggungjawaban rezim Suriah atas kejahatan perang mereka terhadap rakyat Suriah.
Menurut sumber itu, aksi besar-besaran terjadi di kota Azaz, Afrin, Mar’e, Jarablus, dan al-Bab.
Sebelumnya, pada pertengahan Desember Erdogan menyarankan kepada Putin agar mengadakan pertemuan trilateral dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad terkait kondisi Suriah.
“Untuk diskusi tentang penyelesaian masalah Suriah, pertama-tama harus ada pertemuan masing-masing organisasi intelijen. Kemudian pertemuan menteri pertahanan, dan setelah itu baru menteri luar negeri dari setiap negara bertemu,” kata Erdogan sebagaimana dikutip media pemerintah Turki. (hanoum/arrahmah.id)