ANKARA (Arrahmah.id) — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan negaranya telah menemukan ladang gas baru di Laut Hitam. Ladang gas Caycuma-1 tersebut memiliki cadangan 58 miliar meter kubik.
“Kapal pengeboran kami Fatih telah menemukan 58 miliar meter kubik cadangan gas alam di kedalaman 3.023 meter di bawah air,” kata Erdogan dalam pidatonya setelah rapat kabinet, seperti dilansir Al Mayadeen (26/12/2022).
Dengan penemuan tersebut, Erdogan mengungkapkan total volume gas yang ditemukan di Laut Hitam mencapai 710 miliar meter kubik. Adapun sebagian cadangan pada penemuan sebelumnya telah direvisi lebih tinggi.
Erdogan juga mengatakan bahwa Turki telah merevisi perkiraan volume di lapangan Sakarya menjadi 652 miliar meter kubik dari sebelumnya 540, menambahkan bahwa Turki telah mengebor 13 sumur di lapangan tersebut.
“Dari hasil analisis data, kami merevisi cadangan yang sebelumnya dideklarasikan 540 miliar meter kubik menjadi 652 miliar meter kubik,” katanya.
“Dengan penemuan baru kami di Caycuma-1, cadangan gas kami di Laut Hitam telah meningkat 170 miliar meter kubik menjadi 710 miliar meter kubik,” tuturnya.
Bulan lalu, Erdogan mengindikasikan bahwa Turki berada di jalur yang tepat untuk membuka lapangan gas Sakarya pada tahun 2023.
Hal tersebut menjadi kabar baik bagi Turki. Pasalnya, negara itu sangat bergantung pada impor dari Rusia, Azerbaijan, dan Iran, serta impor LNG dari Qatar, Amerika Serikat, Nigeria, dan Aljazair.
Pada akhir November, Menteri Energi Turki Fatih Donmez menunjukkan bahwa produksi dalam negeri di ladang gas Sakaraya diproyeksikan memainkan peran penting dalam upaya Turki untuk mengurangi ketergantungan pada impor gas sebesar 30%.
Rencana investasi US$ 10 miliar pun telah diajukan oleh Turki untuk operasi di zona ekonomi eksklusif Laut Hitam.
“Ketika kami memulai produksi penuh, kami akan menggunakan gas kami sendiri untuk memenuhi 25%-30% dari total kebutuhan kami. Ketergantungan kami pada impor gas alam dari luar negeri akan turun menjadi 70%,” kata Donmez, dikutip The Hurriyet Daily News.
Awal bulan ini, Erdogan juga mengumumkan penemuan sumber minyak baru yang menyimpan cadangan hingga 150 juta barel. Nilainya mencapai US$ 12 miliar atau setara Rp 187 triliun.
Dalam keterangannya, Erdogan menyebut sumber minyak itu ditemukan di wilayah pegunungan di Selatan negara itu yang bernama Pegunungan Gabar. Ini merupakan salah satu penemuan terbesar yang didapatkan Negeri Anatolia itu.
Wilayah tempat ditemukannya cadangan minyak baru ini dinamai Gendarmerie Esma Cevik. (hanoum/arrahmah.id)