ISTANBUL (Arrahmah.com) – Tiga warga Chechnya, Ber-Khazh Musayev, Rustam Alterimov dan Zaurbek Amriyev, meninggal dunia (Insha Allah syahid) pada Jumat (16/9/2011) lalu sekitar pukul 15.30 waktu setempat di distrik Zeytinburnu, Istanbul, Turki.
Kesemuanya dibunuh oleh pembunuh bayaran yang menggunakan pistol dengan peredam suara setelah mereka melaksanakan sholat Jum’at dan menuju mobil mereka di area parkir di sisi jalan.
Menurut saksi mata, penyerang adalah satu orang. Ia menunggu mereka di pinggir jalan. Pembunuh mendekati mereka dari belakang dan menembak satu persatu.
Setelah melancarkan serangan, penyerang melarikan diri menggunakan sebuah mobil hitam (menurut saksi adalah mobil Mercedes-KC), yang menunggunya dan meninggalkannya. Setelah berada di dalam mobil dan melintasi beberapa blok, ia keluar dari mobil.
Ternyata, mobil tersebut disewa atas nama seorang warga Rusia dengan nama keluarga Rusia. Dua orang Rusia lainnya bersama dengan dia.
Sumber Kavkaz Center melaporkan bahwa polisi Istanbul percaya, pembunuh tiga warga Chechnya itu adalah orang yang sama yang sebelumnya membunuh mantan wakil Dokka Umarov di luar negeri, Musa Atayev, yang dibunuh pada Februari 2009.
Salah satu orang yang syahid dalam serangan ini, Berg-Khazh Musayev (Emir Khamzat) adalah rekan terdekat dengan Amir Imarah Kaukasus, Dokka Umarov. Ia datang ke Turki sekitar 1,5 tahun lalu untuk menerima perawatan medis setelah ia terluka selama operasi militer di Chechnya. Dua orang lainnya juga harus menerima perawatan medis di Turki.
Pusat hak asasi manusia untuk pengungsi Chechnya di Turki, Imkander, mengadakan konferensi pers pada Sabtu (17/9) di mana secara langsung menuduh dinas rahasia Rusia sebagai dalang di balik pembunuhan ketiganya.
Sebelumnya, dalam pernyataannya ketua Imkander, Murat Ozer mengatakan :
“Negara teroris Rusia terus melakukan teror di Turki dan mengambil nyawa warga Chechnya yang telah mengalami kekerasan dan pembunuhan oleh Rusia sejak tahun 1991. Rusia terus membantai orang-orang yang berlindung di negara lain di seluruh dunia.”
“Tidak ada keraguan bahwa ini merupakan kelanjutan dari serangkaian pembunuhan warga Chechnya sebelumnya yang dilakukan oleh dinas intelijen Rusia,” lanjutnya.
Dalam konferensi pers tersebut, Imkander juga mengkritik tajam otoritas Turki yang tidak mengambil tindakan efektif untuk melindungi para pengungsi Kaukasus dari dinas rahasia Rusia. (haninmazaya/arrahmah.com)