ARUNACHAL (Arrahmah.id) — Pasukan India dan Cina bentrok lagi di perbatasan Arunachal yang menjadi sengketa di Himalaya. Tak kurang sejumlah korban luka bergeletakan dari kedua pihak.
Dilansir AFP (12/12/2022), sedikitnya enam tentara India terluka. Namun Cina belum berkomentar resmi soal insiden yang terjadi 9 Desember ini.
Insiden melibatkan tentara India yang mengikuti latihan militer gabungan AS-India.
“Tidak ada cedera serius. Beberapa personel kedua pihak mengalami cedera ringan,” kata sumber militer India itu.
Menurut sumber militer India, insiden terjadi ketika tentara Cina mendekati Garis Kontrol Aktual — perbatasan aktual de facto. Padahal, Cina sepakat tidak akan berpatroli mendekati garis itu.
Langkah itu ditentang tegas pasukan India. Pertempuran kecil tak terhindarkan. Kedua pihak baku tembak, tapi segera melepaskan diri dari wilayah itu.
Seorang komandan India mengadakan pertemuan dengan mitranya dari Cina untuk membahas masalah ini sesuai mekanisme terstruktur untuk memulihkan keadaan.
Insiden itu terjadi di Sektor Tawang, negara bagian Arunachal Pradesh, di India timur laut. Sekujur wilayah ini diklaim Cina, dan Beijing menyebutnya Tibet Selatan.
Sumber lain mengatakan ada area persepsi yang berbeda, tempat kedua pihak berpatroli di area itu sampai ke garis klaim. Itu terjadi sejak tahun 2006.
Media India, mengutip sumber tanpa nama, memberitakan insiden itu melibatkan 300 tentara Cina. Tidak ada disebutkan berapa korban di pihak India, tapi Cina — menurut media India yang mengutip beberapa sumber — menderita banyak kerugian.
Sejak pertempuran tangan kosong tahun 2020, kedua pihak mengirim pasukan untuk memperkuat perbatasan. Keduanya pihak juga menggelar beberapa putaran pembicaraan tapi gagal meredakan ketegangan.
Sumber lain mengatakan konfrontrasi tidak hanya terjadi di Sektor Tawang, tapi juga di wilayah Demchok di Ladakh pada akhir November. Tidak ada laporan berapa korban di pihak Cina dan India akibat insiden pertama sepanjang 2022 itu.
India melihat terjadi peningkatan aktivitas militer Cina di Ladakh, serta kemungkinan pelanggaran wilayah udara. Latihan militer bersama India-AS rupanya membuat Beijing jengkel. Ini terlihat dari spanduk Cina yang menolak latihan militer itu.
Cina dan India berperang tahun 1962 karen perbatasa yang panjang dan dipersengketakan. Jalur perbatasan yang tepat, beberapa di antaranya berada 4000 meter di atas permukaan laut, tidak pernah diberi batas.
Suhu musim dingin yang bisa mencapai minus 30 derajat Celcius menjadikan segalanya serba sulit. Perang di wilayah ini hanya akan menjadi bencana bagi kedua pihak, karena laras senjata bisa pecah dan meriam tak berfungsi. (hanoum/arrahmah.id)