AMBON (Arrahmah.com) – Kondisi Ambon pasca kerusuhan, Ahad (11/09/2011), belum seluruhnya kondusif sebagaimana diberitakan. Koresponden Arrahmah.com melaporkan bahwa jalan raya di Ambon saat ini masih lengang. Kendaraan-kendaraan fihak Kristen belum berani masuk ke daerah Muslim. Sementara itu, razia aparat kepolisian terhadap para ikhwan yang akan berangkat ke Ambon terus dilakukan di semua titik yang bisa menuju Ambon. Ikhwan mujahidin dari kalangan Muhajirin dan Anshor masih terus bertahan di Ambon. Berikut himbauan dari mereka.
Himbauan mujahidin Ambon
Koresponden Arrahmah.com di TKP menyampaikan himbauan dari para mujahidin, khususnya menyikapi peristiwa yang terjadi di Ambon. Mereka menghimbau kepada ikhwan-ikhwan di luar Ambon agar :
-
Tidak lekas percaya dengan berita-berita yang disampaikan dengan oleh fihak-fihak tertentu yang mengatasnamakan mujahidin, karena sebagian berita yang terekspos kepada ikhwan-ikhwan melalui SMS tidak benar dan tidak sesuai fakta. Untuk itu, hendaknya tabayyun (cek dan ricek-red) kepada fihak yang ada di lapangan yang dipercaya.
-
Tidak melayani permintaan dana dari fihak yang mengatasnamakan mujahidin, karena dalam keadaan seperti ini banyak fihak yang memanfaatkan situasi untuk kepentingan pribadi. Dalam hal ini, kami ikhwan Muhajirin dan Anshor yang ada di Ambon belum pernah meminta dana kepada fihak luar Ambon. Kami masih mencoba mengantisipasi persoalan yang ada dengan kemampuan yang Allah berikan kepada kami.
-
Doakan kami, para mujahidin dari Muhajirin dan Anshor yang masih bertahan di Ambon.
Koresponden Arrahmah.com di TKP juga menghimbau, jika hendak menyalurkan dana, pastikan kepada fihak yang berhak yang berada di lapangan dari kalangan mujahidin yang shohih aqidah dan manhajnya.
Aparat terus lakukan sweping
Sementara itu, aparat terus melakukan sweeping dengan merazia seluruh penumpang kapal yang ingin ke Ambon.
“Kita antisipasi terkait perkembangan di Ambon, itu titik beratnya di sana (pelabuhan). Kita berikan kontribusi pengamanan untuk tidak memperkeruh suasana,” ujar Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Kombes) Sujarno kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Kamis (15/09/2011).
Dari Madura, Koresponden Arrahmah.com melaporkan sweeping aparat dilakukan di beberapa titik akses keluar Madura, diantaranya Terminal Bangkalan, Pelabuhan Kamal, dan Jembatan Suramadu. Sweeping dilakukan pada semua kendaraan dan penumpang angkot keluar Madura. Penumpang angkot bahkan ditanyakan tujuannya dan diperiksa barang bawaannya, serta tubuhnya. Target sweeping adalah sajam, senpi, dan bahan peledak.
Sementara itu, keinginan kaum Muslimin untuk membantu saudara Muslimnya di Ambon begitu besar, meski sweeping dan razia terus saja dilakukan aparat. Beberapa ormas Islam dan tokohnya bahkan sudah menfatwakan wajibnya jihad ke Ambon, bila umat Islam didzolimi.
Front Pembela Islam (FPI) Bekasi Raya memberikan ultimatum kepada aparat keamanan dan pemerintah agar segera menuntaskan kasus kerusuhan berdarah di Ambon. Jika sebulan belum tuntas, mereka akan berangkatkan laskar untuk berjihad di Ambon. Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum FPI Bekasi Raya, KH Murhali Barda di sela-sela aksi damai peduli Muslim Ambon, di Islamic Centre, Jum’at siang (16/9/2011).
“Dalam satu bulan ke depan kasus Ambon harus sudah selesai. Kalau tidak selesai, diizinkan atau tidak, ya bismillah, kami akan merapat ke Ambon,” ujarnya.
Amir Jama’ah Anshorut Tauhid (JAT) Ustadz Abu Bakar Ba’asyir memfatwakan wajibnya jihad ke Ambon bila umat Islam dizalimi dalam kerusuhan bernuansa SARA tersebut. Setelah mendapat informasi dari berbagai pihak mengenai kerusuhan Ambon, Ustadz Abu mengingatkan agar umat Islam senantiasa mewaspadai karakteristik orang kafir yang tercantum dalam kitab suci Al-Qur’an.
“Orang kafir itu memang tidak suka terhadap Islam, kalau ada kesempatan mereka selalu menghabisi umat Islam, tidak peduli Islam garis keras atau Islam garis lunak. Bagi mereka itu yang penting mau masuk Kristen atau dibunuh,” paparnya pada Selasa (13/9/2011).
Majelis Mujahidin juga mengeluarkan pernyataan sikap terkait kerusuhan Ambon, yang salah satunya berbunyi:
“memberitahukan kepada kaum Muslimin Indonesia, manakala kasus ini direkayasa kearah permusuhan terhadap kaum Muslim Ambon, akibat sikap diskriminatif dari oknum-oknum polisi dan keamanan. Maka Majelis Mujahidin menyerukan Jihad melawan siapa saja yang melakukan penyerangan kepada kaum Muslim Ambon. Kesiagaan kaum Muslimin untuk membantu saudaranya di Ambon supaya dipersiapkan.”
Dalam sebuah wawancara dengan RRI, pimpinan HTI Sumenep, Muhammad Rusli juga mengatakan :
“Pemerintah harus serius menangani konflik di Ambon, jika tidak ingin konflik meluas, semangat kaum Muslimin untuk pergi ke Ambon membela saudaranya adalah fitrah kaum Muslimin.”
Memang sudah seharusnya kaum Muslimin saling bantu membantu, karena mereka adalah bersaudara, bagaikan satu tubuh. Rasulullah SAW., bersabda:
“Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal kasih sayang, kecintaan dan kelemah-lembutan diantara mereka adalah bagaikan satu tubuh, apabila ada satu anggotanya yang sakit maka seluruh tubuh juga merasakan demam dan tidak bisa tidur.” (Muttafaqun ‘Alaih dari al-Nu’man bin Basyir)
Wallahu’alam bis showab!
(M Fachry/arrahmah.com)