ISLAMABAD (Arrahmah.id) – Sebuah ledakan bom bunuh diri telah menghantam kendaraan polisi di kota Quetta, Pakistan barat daya, menewaskan sedikitnya satu petugas polisi dan dua warga sipil serta melukai puluhan lainnya, menurut polisi.
Kelompok bersenjata Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), juga dikenal sebagai Taliban Pakistan, mengaku bertanggung jawab atas serangan pada Rabu (30/11/2022), dua hari setelah mengumumkan diakhirinya gencatan senjata yang disepakati dengan pemerintah pada bulan Juni.
Wakil Inspektur Jenderal Polisi Quetta (DIG) Ghulam Azfar Mahesar mengatakan kepada wartawan, kendaraan yang menjadi sasaran membawa personel keamanan yang dikerahkan untuk melindungi pekerja kampanye vaksinasi polio di ibu kota provinsi Balochistan, Pakistan.
Mahesar mengatakan insiden di distrik Buleli melukai sedikitnya 24 orang, 20 di antaranya adalah polisi. Dia menambahkan bahwa dua kendaraan lain juga rusak dalam serangan itu.
Javed Akhtar, seorang pejabat di rumah sakit pemerintah di Quetta, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa seorang gadis berusia empat tahun dan seorang wanita termasuk di antara korban sipil.
Perdana Menteri Shehbaz Sharif mengutuk ledakan itu, mengungkapkan kesedihannya atas kematian warga sipil dan petugas polisi.
“Petugas polio menjalankan tugas mereka untuk mengakhiri penyakit ini tanpa mengkhawatirkan nyawa mereka. Mengakhiri polio sepenuhnya adalah salah satu prioritas utama pemerintah,” katanya.
Menteri Dalam Negeri Federal Rana Sanaullah juga mengeluarkan pernyataan, mengecam serangan itu dan meminta penyelidikan terperinci atas insiden tersebut.
Ketua Menteri Balochistan Abdul Quddus Bizenjo berjanji untuk melawan “tindakan pengecut”. “Semua yang terlibat dalam insiden ini dan fasilitatornya akan dibawa ke pengadilan,” katanya.
TTP kemudian mengeluarkan pernyataan, mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
“Serangan ini dilakukan setelah pengumuman penghentian gencatan senjata, dan direncanakan sebagai balas dendam atas kematian Omar Khalid Khorasani. Serangan kami akan berlanjut,” katanya.
Khorasani adalah pemimpin senior TTP yang tewas dalam ledakan bom mobil di Afghanistan pada Agustus lalu. (haninmazaya/arrahmah.id)