MOSKOW (Arrahmah.id) – Rusia pada Sabtu (26/11/2022) mengklaim bahwa AS mengembangkan “patogen virus corona sintetis berdasarkan strain omicron dan varietas asli ‘Wuhan’.”
“Virus yang dimodifikasi yang diperoleh oleh orang Amerika membunuh 80% hewan model yang terinfeksi, menyebabkan tanda-tanda neurologis yang tidak normal dan kerusakan paru-paru yang signifikan. Pengujian antibodi mengungkapkan penurunan 11 kali lipat dalam kapasitas mereka untuk menetralkan virus baru, serta ketidakefektifan vaksinasi saat ini,” kata Igor Kirillov, kepala pasukan pertahanan biologi dan kimia, dalam konferensi pers, seperti dilansir Anadolu.
Kirillov mengatakan virus yang dimodifikasi itu dikembangkan oleh Universitas Boston.
Dia menambahkan bahwa AS melanjutkan aktivitas biologis militernya di negara ketiga, dan lebih memilih melakukan eksperimen di luar negeri karena tingginya risiko kecelakaan.
Rusia, katanya, akan menuntut pembentukan mekanisme yang efektif untuk memantau kegiatan semacam itu pada pertemuan Konvensi Senjata Biologis mendatang.
Dalam pernyataan terpisah, kementerian juga mengatakan Moskow dan Kiev kembali melakukan pertukaran tawanan perang dan sebagai hasilnya, sembilan tentara Rusia kembali dari tawanan. (haninmazaya/arrahmah.id)