ISTANBUL (Arrahmah.id) – Sedikitnya enam orang tewas dan 81 lainnya luka-luka dalam ledakan di kawasan sibuk di pusat kota Istanbul, kata pihak berwenang Turki.
Ledakan itu terjadi pada Ahad (13/11/2022) sekitar pukul 16:20 waktu setempat (13:20 GMT) di sebuah jalan di kawasan Taksim Square, kata gubernur kota Turki Ali Yerlikaya.
Wakil Presiden Fuat Oktay mengatakan ledakan itu diduga sebagai serangan teroris yang dilakukan oleh seorang wanita.
Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan para pelaku akan dihukum.
Berbicara pada konferensi pers di Istanbul, dia mengutuk apa yang disebutnya “serangan keji” dan mengatakan ada “aroma teror” di udara.
Menteri Kehakiman Bekir Bozdag mengatakan kepada media Turki bahwa seorang wanita duduk di bangku di daerah itu selama lebih dari 40 menit, pergi hanya beberapa menit sebelum ledakan terjadi.
Sejauh ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut.
Menteri pemerintah Derya Yanik menulis dalam sebuah tweet bahwa seorang pegawai kementerian pemerintah dan putrinya yang masih kecil termasuk di antara para korban.
Wartawan BBC Orla Guerin, yang berada di daerah itu, mengatakan ada banyak polisi di sekitar Jalan Istiklal, yang telah ditutup. Helikopter berputar-putar di atas kepala saat ambulans bolak-balik.
Banyak pemilik toko yang berdiri di depan pintu mereka di jalan yang biasanya ramai tampak tertegun, katanya, seraya menambahkan bahwa insiden itu akan mengejutkan banyak orang di kota itu.
Hayat, yang sedang berada di warung internet di Jalan Istiklal saat ledakan terjadi, mengatakan ada kekacauan setelah ledakan tersebut.
“Saya melihat orang-orang berlarian dan orang-orang yang terluka melewati warnet menuju rumah sakit,” katanya. “Itu adalah kegilaan.”
Saksi mata lainnya, Cemal Denizci, berada sekitar 50 m (54 yard) dari tempat ledakan terjadi. “Ada asap hitam. Suaranya sangat keras, hampir memekakkan telinga,” katanya kepada AFP.
Eyup (20) mengatakan “ada ketakutan” di antara penduduk Istanbul setelah serangan itu, dan menambahkan bahwa lebih banyak orang mungkin memilih menjauh dari daerah ramai seperti Taksim.
Jalan tersebut merupakan salah satu jalan arteri utama kota yang biasanya dipadati pembeli, sebelumnya pernah menjadi sasaran pelaku bom bunuh diri pada 2016. (zarahamala/arrahmah.id)