BISHKEK (Arrahmah.com) – Presiden Kyrgyzstan, Rosa Otunbayeva, yakin bahwa operasi yang dilakukan AS pasca serangan 11 September 2001, telah menghentikan sejumlah usaha yang dibuat oleh ‘kelompok radikal’ dalam rangka mendirikan kekhilafahan di Asia Tengah.
“Kami tidak tahu bagaimana hal seperti ini berkembang di Asia Tengah jika NATO tidak memulai Operasi Pembebasan di tahun 2002,” kata Otunbayeva dalam upacara peringatan 10 tahun serangan 11 September.
Peringatan tersebut diadakan di area transit penerbangan Manas. Otunbayeva pun menyatakan bahwa operasi anti-teror yang dilakukan oleh NATO telah menolong negaranya dalam mempertahankan integritas Asia Tengah dan juga mencegah kelompok ekstrimis mendirikan Khilafah di wilayahnya.
“Bagaimana pun, para ekstrimis ini kini melanjutkan usaha mereka dalam mendirikan benteng pertahanan mereka di wilayah ini dengan menggunakan kekerasan. Dan untuk itulah kami memiliki keyakinan mengenai pentingnya kehadiran pusat transit (yang juga menjadi pangkalan militer bagi AS dan sekutunya) di wilayah Kyrgyzstan,” tambahnya. (althaf/arrahmah.com)