RIYADH (Arrahmah.id) – Kesepakatan internasional diperlukan untuk menggagalkan meningkatnya risiko serangan siber, menurut Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman saat ia memperingatkan sektor energi semakin rentan terhadap bahaya seperti itu.
Berbicara pada hari pertama Forum Keamanan Siber Global di Riyadh, Pangeran Abdulaziz mengatakan pemerintah dan perusahaan menghadapi “bahaya kolektif”, meskipun dia bersikeras bahwa Kerajaan siap untuk serangan semacam itu, lansir Arab News (9/11/2022).
Menteri menyerukan kolaborasi global untuk membantu mengalahkan para peretas, dan berkata: “Kita perlu memiliki kesepakatan internasional untuk mengurangi serangan siber seperti yang dilakukan dunia terhadap terorisme.”
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa motif di balik serangan ini bisa menjadi “apa saja – apakah politik, ideologis, dll.”
Komentar itu muncul saat Fahad Al-Jutaily, CEO perusahaan keamanan siber sirar by stc, memperingatkan serangan sedang diluncurkan di suatu tempat di planet ini setiap 11 detik.
Berbicara tentang kesiapan Arab Saudi untuk setiap serangan siber, Pangeran bin Salman mengatakan: “Saya tidak dapat mengumumkan kemenangan sebelum kemenangan.”
Namun, dia menekankan pentingnya untuk tidak saling berlomba, bersaing di negara mana yang memiliki kemampuan yang tepat untuk mempertahankan diri.
“Forum ini menegaskan bahwa serangan siber adalah bahaya kolektif yang harus diupayakan secara kolektif,” jelasnya.
Evolusi keamanan siber adalah salah satu pilar utama forum, yang menampilkan para pemimpin internasional dari berbagai sektor berkumpul bersama di bawah tema “Memikirkan Kembali Tatanan Siber Global.”
Acara ini akan dihadiri lebih dari 4.500 peserta dari lebih 110 negara dan menghadirkan lebih dari 120 pembicara untuk membahas masalah dunia maya sehari-hari. (haninmazaya/arrahmah.id)