BAGHDAD (Arrahmah.id) – Irak membentuk pemerintahan barunya setelah hampir 13 bulan, laporan media lokal mengatakan pada Kamis (27/10/2022).
Anggota parlemen Irak bertemu untuk memutuskan pemerintahan baru negara itu dan pemerintah dibentuk saat parlemen memberikan mosi tidak percaya kepada Kabinet yang dipimpin oleh Mohammed Shia al-Sudani.
Kementerian Luar Negeri Turki menyambut baik pemerintah Irak yang baru dibentuk.
“Kami menyambut baik pembentukan Pemerintah baru di Irak menyusul mosi percaya yang diberikan oleh Dewan Perwakilan Rakyat pada 27 Oktober 2022,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, lansir Daily Sabah.
“Kami berharap PM Mohammed S. Al-Sudani sukses dalam posisi penting ini,” tambah pernyataan itu.
“Kami yakin bahwa Pemerintah baru akan mengambil langkah-langkah yang akan meningkatkan ketenangan, stabilitas dan kemakmuran Irak dan memenuhi harapan rakyat Irak melalui pendekatan inklusif,” katanya.
“Seperti yang terjadi di masa lalu, Türki siap untuk bekerja sama dengan Pemerintah baru di semua bidang atas dasar saling menghormati kepekaan dan kepentingan bersama.”
Awal bulan ini, Mohammed Shia al-Sudani, yang ditunjuk sebagai perdana menteri Irak, ditugaskan untuk membentuk pemerintahan baru negara itu setelah berbulan-bulan ketidakstabilan politik.
Anggota parlemen Irak memilih Abdul Latif Rashid pada 20 Oktober dengan suara 162-99, menggantikan Barham Salih, yang telah menjadi presiden sejak 2018.
Partai-partai Irak tidak dapat menyepakati pembentukan pemerintahan baru negara itu sejak pemilihan umum tahun lalu.
Di bawah norma politik di Irak sejak 2006, seorang kandidat Kurdi terpilih sebagai presiden, sementara seorang Sunni mengepalai parlemen dan seorang Syiah berperan sebagai perdana menteri. (haninmazaya/arrahmah.id)