TEPI BARAT (Arrahmah.id) – Pemuda Palestina Udai Tamimi, yang melarikan diri setelah diduga membunuh seorang tentara “Israel” awal bulan ini ditembak mati di Tepi Barat pada Rabu (19/10/2022).
Tamimi telah dicari oleh pasukan keamanan “Israel” sejak dugaan penembakan terhadap seorang tentara “Israel” berusia 18 tahun awal bulan ini di sebuah pos pemeriksaan di pintu masuk kamp pengungsi Shuafat di Yerusalem Timur.
Pencarian buronan selama 10 hari telah mengakibatkan bentrokan antara pasukan keamanan “Israel” dan warga Palestina di kamp, sehingga sangat menghambat kehidupan sehari-hari warga Palestina di sana.
Pemuda Palestina di kamp pengungsi Shuafat di Yerusalem Timur mencukur rambut mereka agar terlihat seperti Tamimi untuk membantunya menghindari tentara “Israel”.
Tentara “Israel” mengatakan Tamimi telah bersembunyi di kamp pengungsi, dan mereka mengepung kamp dan lingkungan terdekat, yang ditinggali sekitar 150.000 warga Palestina, selama lima hari.
Pasukan “Israel” menutup pos pemeriksaan dan melakukan serangan, mengubah jalan-jalan kamp menjadi medan perang.
Ketika blokade tentara “Israel” terhadap kamp melumpuhkan kehidupan sehari-hari, penduduk kamp memprotes pengepungan itu, menggambarkannya sebagai “hukuman kolektif.”
Orang-orang di seluruh Palestina, khususnya di Yerusalem Timur, melakukan demonstrasi solidaritas untuk warga Palestina di Shuafat. Pemogokan diumumkan di banyak kota, tempat kerja ditutup dan proses belajar mengajar di sekolah dihentikan.
Tamimi tewas pada Rabu (19/10) setelah dugaan serangan senjata terhadap warga “Israel” di pintu masuk pemukiman Tepi Barat.
“Penyerang menembak di pintu masuk Maale Adumim (pemukiman ‘Israel’ terbesar di Tepi Barat, -red) ke arah penjaga keamanan … melukai salah satu dari mereka di tangan sebelum dinetralisir oleh penjaga lainnya,” kata polisi “Israel” dalam sebuah pernyataan.
Seorang fotografer Agence France-Presse (AFP) melihat tubuh tersangka penyerang tergeletak di tanah, dikelilingi oleh petugas polisi “Israel”. (rafa/arrahmah.id)