FAIDA (Arrahmah.id) – Pemerintah di Irak utara membuka “taman arkeologi” berisi pahatan berusia 2.700 tahun dari era bangsa Asiria. Pahatan ini menggambarkan para raja sedang berdoa kepada dewa-dewa.
Sebanyak 13 relief pahatan batu monumental yang menakjubkan terpahat di dinding saluran irigasi yang membentang sekitar 10 kilometer di Faida di Irak utara.
Panel, berukuran lebar 5 meter dan tinggi 2 meter, berasal dari masa pemerintahan Sargon II (721-705 SM) dan putranya Sanherib.
“Mungkin di masa depan (taman) yang lain akan ditemukan,” kata Bekas Brefkany dari departemen barang antik di Dohuk, dikutip dari Dawn (17/10/2022).
Taman arkeologi Faida adalah yang pertama dari lima taman yang akan dibuka pemerintah daerah. Brefkany mengatakan pembukaan taman ini untuk tujuan “atraksi wisata dan sumber pendapatan daerah”.
Penggalian situs tersebut dilakukan selama beberapa tahun terakhir dan melalui beberapa tahap penggalian yang dilakukan para arkeolog dari Kurdistan dan Universitas Udine Italia.
Irak adalah tempat kelahiran beberapa kota paling awal di dunia. Selain orang Asiria, negara ini pernah menjadi rumah bagi bangsa Sumeria dan Babilonia.
Namun dalam beberapa tahun terakhir situs-situs kuno digunakan sebagai lokasi penyelundup artefak kuno. Penjarah menghancurkan peninggalan kuno bangsa tesebut, termasuk setelah invasi pimpinan AS tahun 2003.
Dari 2014 dan 2017, kelompok militan Islamic State (ISIS) menghancurkan puluhan situs-situs kuno pra-Islam dengan buldoser, kapak dan bahan peledak karena dinilai bermuatan kesyirikan. (hanoum/arrahmah.id)