TEHERAN (Arrahmah.id) — Situasi Iran semakin memanas. Para pengunjuk rasa berdemo dan memenggal patung kepala pendiri republik Syiah tersebut Ayatullah Khamenei.
Hal itu terjadi di wilayah timur laut Iran, akhir pekan kemarin. Kemarahan warga masih terjadi akibat kematian Mahsa Amini, seorang wanita muda Iran, dalam tahanan setelah ditangkap karena tak menggunakan hijab dengan benar.
Dikutip dari Al Arabiya dan The New Arab (17/10/2022), dari sebuah video terlihat bagaimana seorang pria berkerudung naik ke atas patung di Neyshabur. Ia kemudian memenggal kepala patung tersebut.
Setelahnya pengunjuk rasa melarikan diri dan bersorak-sorai. Pengunjuk rasa diketahui rata-rata kaum muda di negeri itu.
Iran sendiri sudah dilanda demonstrasi sejak tiga pekan. Ratusan orang dikabarkan telah ditangkap karena itu.
Melansir Reuters, ini adalah demo paling parah sejak revolusi Iran terjadi di 1979. Sabtu malam dilaporkan bagaimana kebakaran dan bentrokan pecah di prnjara Evin, yang terkenal sebagai tempat tahanan politik serta asing di Teheran.
Kementerian Luar Negeri Iran sendiri mengatakan demonstrasi besar-besaran warga tak lepas dari campur tangan Amerika Serikat (AS). Apalagi Presiden AS Joe Biden sempat berkomentar.
“Dalam beberapa hari terakhir, Pemerintah AS telah berusaha mati-matian untuk mengobarkan kerusuhan di Iran dengan berbagai alasan,” kata jubirnya Nasser Kanaani, dikutip ISNA. (hanoum/arrahmah.id)