ATHENA (Arrahmah.id) – Pihak berwenang Yunani pada Sabtu (15/10/20220) menuduh Turki memaksa 92 migran untuk menyeberang ke Yunani dan menelanjangi mereka sebelum melakukannya.
Polisi Yunani mengatakan bahwa petugas menemukan para migran telanjang bulat pada Jumat (14/10), beberapa diantaranya dengan cedera tubuh, mereka telah memasuki negara itu menggunakan perahu plastik untuk menyeberangi Sungai Evros, yang membentuk perbatasan antara kedua negara.
Para migran mengatakan kepada polisi dan petugas Frontex, badan perbatasan Uni Eropa bahwa mereka telah dipaksa oleh otoritas Turki untuk menaiki tiga kendaraan yang membawa mereka ke perbatasan. Para migran bersaksi bahwa mereka telah dipaksa untuk telanjang sebelum naik ke kapal.
Polisi mengatakan telah menyediakan pakaian dan makanan untuk para migran.
“Perilaku provokatif Turki melampaui semua batas,” kata Kementerian Suaka dan Migrasi Yunani, Sabtu (15/10).
Menteri Migrasi Yunani, Notis Mitarachi mengepos foto migran telanjang di akun Twitter-nya Sabtu, berkomentar dalam bahasa Yunani dan Inggris: “Perilaku Turki terhadap 92 migran yang kami selamatkan di perbatasan (kemarin), memalukan bagi peradaban. Kami berharap Ankara untuk menyelidiki insiden itu dan melindungi perbatasannya dengan UE.”
Di sisi lain, Turki juga menuduh Yunani terus mendorong kembali para migran yang memasuki negara itu melalui darat dan laut, sementara Yunani menuduh Turki “mendorong maju” para migran untuk menekan Uni Eropa.
Para migran ini kebanyakan dari Afghanistan, Suriah, dan Pakistan.
Wakil Menteri Dalam Negeri Turki, Ismail Catakli mengatakan pada Sabtu malam (15/10) bahwa Ankara tidak terlibat dalam insiden tersebut.
“Karena Anda tidak dapat menemukan satu pun kasus pelanggaran hak asasi manusia oleh Turki, Anda hanya berusaha mengekspos citra kekejaman Anda sendiri seolah-olah Turki yang melakukannya,” kata Catakli di Twitter membalas tweet Mitarachi. (zarahamala/arrahmah.id)