PANDEGLANG (Arrahmah.com) – Adanya isu serangan dari luar daerah terhadap Jemaah Ahmadiyah, sebanyak 180 personel kepolisian menjaga ketat pemukiman jamaah Ahmadiyah di Kampung Kadu Kandel, Desa Cisereh, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Pandeglang Ajun Komisaris Besar Adi Soeseno, Sabtu (10/9/2011), mengatakan, selama ini kondisi pemukiman jamaah Ahmadiyah di Desa Cisereh Kecamatan Cisata relatif aman dan kondusif.
Pengamanan yang sangat ketat melibatkan Kepolisian Resor (Polres) Pandeglang dan Brimob Polda Banten, dilengkapi dua unit kendaraan water canon. Pengamanan tersebut sebagai upaya pencegahan terjadinya penyerangan yang dilakukan kelompok dari luar daerah.
“Kami sudah dua hari ini melakukan penjagaan bagi warga Ahmadiyah, karena khawatir adanya penyerangan,” katanya.
Sementara itu, hingga kini belum terbukti adanya isu penyerangan sebagaimana laporan yang berkembang. Bahkan Ketua Ahmadiyah Desa Cisereh Kecamatan Cisata Kabupaten Lebak, Sulaeman mengatakan, dirinya belum mengetahui adanya isu penyerangan dari luar daerah.
Oleh karen aitu, pihaknya merasa kaget banyaknya polisi yang melakukan pengamanan sehubungan adanya isu penyerangan.
“Kami bersama 20 anggota jamaah lainnya sudah 15 tahun hidup damai dan rukun,” katanya.
Senada dengan Sulaeman, Kepala Desa Cisereh, Kecamatan Cisata Kabupaten Pandeglang Kurniasih mengatakan bahwa dirinya tak mengetahui adanya isu penyerangan yang akan dilakukan warga luar daerah. Ia juga mengungkapkan bahwa warganya tidak mempermasalahkan soal keberadaan jamaah Ahmadiyah. Mereka hidup di sini damai dan saling toleransi dengan warga lainnya.
Bahkan pihak yang hendak diserang saja belum dengar isu tersebut, tetapi aparat sudah siap siaga menghadapi serangan. Ada apa dibalik semua ini? (ans/arrahmah.com)