MOGADISHU (Arrahmah.id) – Pemerintah Somalia pada Senin (3/10/2022) mengumumkan bahwa seorang petinggi Asy Syabaab, yang kepalanya dihadiahi 3 juta dolar AS, telah tewas dalam serangan udara gabungan di Somalia selatan.
Serangan pesawat tak berawak pada 1 Oktober, yang diluncurkan oleh tentara Somalia dan mitra keamanan internasional, menewaskan Abdullahi Nadir di dekat kota pesisir Haramka, Kementerian Informasi mengatakan dalam sebuah pernyataan tertanggal Ahad (2/10), tetapi diposting online pada Senin.
“Pemimpin ini adalah kepala pengkhutbah kelompok itu dan salah satu anggota kelompok Syabaab yang paling terkenal,” katanya.
“Dia adalah mantan kepala dewan Syura dan direktur keuangan kelompok itu,” kata kementerian itu, merujuk pada badan konsultasi yang kuat di dalam Asy Syabaab, lansir Daily Sabah.
Sebagai salah satu pendiri kelompok yang terkait dengan Al-Qaeda, Nadir diyakini sebagai orang berikutnya yang akan mengambil alih kepemimpinan gerakan dari ketuanya yang sakit Ahmed Diriye, menurut kementerian tersebut.
Nadir adalah salah satu dari tujuh pemimpin yang disebutkan oleh Amerika Serikat dalam daftar paling dicari pada 2012. Washington menawarkan $3 juta untuk penangkapannya.
Pengumuman serangan itu muncul beberapa pekan setelah Presiden Somalia yang baru saja terpilih Hassan Sheikh Mohamud bersumpah untuk melancarkan perang habis-habisan terhadap kelompok Asy Syabaab, menyusul serangkaian serangan mematikan. Mereka termasuk pengepungan hotel selama 30 jam di ibu kota, Mogadishu, yang menewaskan 21 orang.
Mohamud bulan lalu mendesak warga untuk menjauh dari daerah yang dikendalikan oleh Asy Syabaab saat ia bersumpah untuk meningkatkan serangan terhadap kelompok tersebut.
Pasukan AS di masa lalu bermitra dengan tentara Uni Afrika dan pasukan Somalia dalam operasi “kontraterorisme”, dan sering melakukan serangan dan serangan pesawat tak berawak di kamp pelatihan Asy Syabaab di seluruh Somalia. (haninmazaya/arrahmah.id)