KABUL (Arrahmah.id) — Taliban menyatakan pasukan mereka telah menewaskan sedikitnya 40 pejuang dari kelompok pemberontak Afghanistan yang dipimpin oleh putra mendiang komandan anti-Taliban. Pertempuran baru itu terjadi di provinsi Panjshir utara.
Front Perlawanan Nasional (NRF) adalah kelompok terakhir yang bertahan melawan pengambilalihan Taliban atas negara itu pada Agustus tahun lalu. NRF mengambil langkah mundur ke lembah Panjshir.
Juru bicara pemerintah Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan, 40 pejuang NRF, termasuk tiga komandan, telah dibunuh oleh pasukan Taliban.
“Operasi pembersihan dilakukan terhadap pemberontak di distrik Rukha, Dara dan Abshar di provinsi Panjshir,” kata Mujahid di Twitter, seperti dikutip dari AFP (25/9/2022).
Ia menambahkan bahwa 101 pemberontak lainnya telah ditangkap. Mujahid tidak mengatakan kapan para pejuang NRF terbunuh.
Sementara NRF menyatakan, Taliban telah melebih-lebihkan jumlah pejuang NRF yang tewas.
“Kami menyangkal angkanya. Mereka telah menggelembungkan jumlahnya,” kata Ali Nazary, Kepala Hubungan Luar Negeri NRF, kepada AFP.
“Hanya sekelompok kecil pasukan kami yang ditangkap dan dibunuh oleh Taliban. Pasukan kami bertempur dengan sengit sampai peluru terakhir,” lanjutnya.
Lembah Panjshir yang indah terkenal sebagai tempat perlawanan Afghanistan terhadap pasukan Soviet pada 1980-an dan pangkalan pemberontak anti-Taliban selama periode pertama kelompok Islam itu berkuasa di akhir 1990-an.
Dipimpin oleh putra Ahmad Shah Massoud, pasukan NRF pada bulan Mei mengumumkan serangan terhadap Taliban.
Puluhan warga sipil telah melarikan diri dari lembah dalam pertarungan awal pertempuran, tetapi ada jeda dalam beberapa pekan terakhir. Namun, pertempuran baru meletus di lembah itu dalam beberapa hari terakhir, kata penduduk dan NRF.
Massoud, tokoh kelompok yang paling dihormati dan dikenal sebagai “Singa Panjshir,” dibunuh pada tahun 2001 oleh Al-Qaeda, dua hari sebelum serangan 11 September di Amerika Serikat.
Putranya, Ahmad Massoud, sejak itu mengambil jubah melawan pasukan Taliban, berulang kali mencela rezim Taliban sebagai “tidak sah.”
NRF mengatakan, serangannya akan berlanjut di 12 provinsi di mana pasukannya hadir, sebagian besar di utara. (hanoum/arrahmah.id)