MOSUL (Arrahmah.id) — Pematung Irak Khaled Al-Abadi memenuhi mimpinya untuk membuat kembali patung-patung dewa zaman paganisme dan politeisme yang sempat dihancurkan kelompok militan Islamic State (ISIS) ketika menguasai setengah wilayah Irak.
Khaled dengan hati-hati memahat kembali patung serta ukiran singa, kereta, dan burung menghiasi bengkelnya di Mosul.
“Selama periode ISIS, ketika rekan saya dan saya sedang berjalan-jalan, kami melihat patung-patung dewa peninggalan sejarah dipindahkan dan gerbang dihancurkan, kami benar-benar terganggu dengan ini,” kata Al-Abadi, seperti dilansir Reuters (23/9/2022).
Lukisan dindingnya yang terbuat dari tanah liat mencerminkan sejarah panjang negara itu, dari periode Asyuriah hingga pendudukan ISIS.
“Kami ingin mengingatkan generasi mendatang bahwa ini adalah sejarah Niniwa,” katanya, mengacu pada kota kuno Asyuriah yang terletak dekat dengan Mosul modern.
“Ini adalah sejarah Mosul. Ini adalah sejarah Irak,” tambahnya.
Halaman di mana sekitar 20 mural dipajang terletak di Mosul tua, bagian dari kota yang mengalami bombardir serangan udara paling parah akibat akibat perang beberapa tahun lalu.
Perang itu terjadi saat koalisi internasional 80 negara pimpinan Amerika Serikat dan pemerintah Irak bertujuan merebut kembali kota dari militan ISIS yang menegakan kembali kekhilafahan mereka disana. (hanoum/arrahmah.id)