SRINAGAR (Arrahmah.id) – Sebuah video yang diduga diambil di daerah Nagam Kulgam, Damhal Hanjipora menunjukkan sejumlah siswa Muslim tengah melagukan himne Hindu yang dipopulerkan oleh Mahatma Gandhi. Video ini sontak menjadi viral di situs jejaring sosial.
Mengacu pada video yang beredar ini, ketua Partai Demokratik Rakyat Jammu dan Kashmir, Mehbooba Mufti mengatakan bahwa video itu mengungkap ‘agenda Hindutva yang sebenarnya’ dari pemerintah India yang dipimpin BJP. Beliau juga menambahkan bahwa siapa pun yang menolak untuk mengikuti ‘dikte’ pemerintah India dapat dijebloskan ke penjara di bawah Undang-Undang Keamanan Publik (PSA) dan Undang-Undang Pencegahan Aktivitas Melanggar Hukum(UAPA), ini adalah biaya yang dibayar warga Kashmir untuk apa yang dia sebut sebagai ‘Badalta Kashmir’.
“Memenjarakan ulama, menutup Masjid Jama & mengarahkan anak-anak sekolah untuk menyanyikan himne Hindu memperlihatkan agenda hindutva nyata dari pemerintah India di Kashmir. Menolak dikte fanatik ini bisa mengundang PSA & UAPA. Ini adalah biaya yang kami bayar untuk apa yang disebut “Badalta J&K,” lansir Free Press Kashmir mengutip tweet yang dibagikan oleh Mehbooba Mufti pada Senin (19/9/2022).
Pekan lalu, tiga ulama Kashmir terkemuka ditangkap di bawah PSA oleh polisi Jammu dan Kashmir dan dipindahkan ke penjara Jammu, diantaranya Moulana Abdul Rasheed Dawoodi, Moulana Mushtaq Ahmad Veeri, Abdul Majeed Dar Almadni dan Sarjan Barkati.
Senin (19/9) kemarin delegasi lima anggota dari Organisasi Islam Jammu dan Kashmir meminta Gubernur, Manoj Sinha untuk membahas beberapa masalah termasuk penangkapan para ulama.
Berbicara kepada wartawan setelah bertemu Sinha, salah satu anggota delegasi, Bashir Ahmad, mengatakan bahwa mereka membahas beberapa masalah dengan Sinha, termasuk penangkapan para ulama selama beberapa hari terakhir di Lembah Kashmir.
Dia mengatakan bahwa mereka membawa masalah ini kepada Sinha untuk mediskusikan kemungkinan bantuan yang bisa dilakukan untuk membebaskan para ulama tersebut.
“Kami mendapat respon positif dari Pak Gubernur dan semoga ulama yang ditangkap dengan berbagai alasan akan segera dibebaskan. Kami juga mengangkat masalah petani buah, yang menghadapi masalah dalam transportasi produk mereka. Pemda memberikan respon positif dan mengatakan bahwa pemerintah akan mengambil tindakan dalam hal ini,” katanya. (ZarahAmala/Arrahmah.id)