JAKARTA (Arrahmah.id) – Nama Hacker Bjorka menjadi sorotan netizen Indonesia beberapa hari ini. Sebab, ia mengaku telah berhasil membobol berbagai database milik Pemerintah Indonesia, baik data Kominfo, dokumen rahasia Presiden, data BIN, data pribadi Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, hingga mengungkapkan tokoh dibalik pembunuhan Munir.
Bjorka membagikan tautan tentang sosok pembunuh itu melalui akun media sosial Twitternya @bjorkanism.
“Ya aku tahu kalian semua sudah menunggu ini, jadi siapa yang membunuh pria baik ini?¨ tulis akun Bjorka pada Ahad (11/9/2022) sambil mencantumkan tautan artikel ‘Siapa yang membunuh Munir´.
Melalui tatutan yang dibuatnya, hacker Bjorka menyebutkan bahwa pelaku pembunuhan Munir adalah Muchdi Purwopranjono.
“Saya akan memberi kalian nama jika kalian bertanya siapa yang berada di balik pembunuhan Munir. Dia adalah Muchdi Purwopranjono yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya,” bunyi keterangan yang ditulis oleh Bjorka. Tak hanya itu, Bjorka bahkan turut mengunggah data pribadi milik Muchdi Purwopranjono hingga tercantum juga nama NIK dan KK milik terduga pelaku pembunuhan Munir.
Sebagaimana diketahui, Munir Said Thalib merupakan koordinator dari KontraS yang sangat vocal mengungkapkan pelaku dibalik penculikan 13 aktivis pada tahun 1997-1998.
Munir dinyatakan meninggal saat melakukan perjalanan ke Belanda demi menempuh pendidikan di Universitas Utrecht, Amsterdam, dengan menaiki pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA-974 yang lepas landas pada 6 September 2004 dari Jakarta.
Pesawat yang dinaiki oleh Munir sempat transit di Changi Airport, Singapura sebelum akhirnya kembali lepas landas. Dua jam sebelum mendarat di Amsterdam, munir dinyatakan meninggal. Dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh kepolisian Belanda, ditemukan racun arsenic dalam tubuh Munir.
Dalam kasus pembunuhan Munir, Pollycarpus yang merupakan kru tambahan di penerbangan GA-974 dinyatakan sebagai pelaku dengan hukuman 20 tahun penjara. Namun, dia bebas setelah menjalani 14 tahun hukuman penjara.
Sedangkan, Muchdi Purwopranjono yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya sempat menjadi terdakwa dalam kasus pembunuhan Munir Said Thalib dengan motif dendam soal kasus penculikan aktivis 1997-1998 yang dibuka oleh Munir.
Namun pada persidangan, Muchid tidak terbukti terlibat dalam penculikan sehingga pada 31 Desember 2008, Muchdi Purwopranjono terbebas dari dakwaan.
Bjorka juga menyindir Presiden Jokowi terkait kasus pembunuhan Munir.
“Jokowi berjanji untuk menyelesaikan kasus kematian Munir kembali ditagih, karena sejak kontrak dibuat, kasus Munir masih dalam penanganan,” tulis Bjorka dalam akun Twitternya.
“Kasus kematian Munir ini bahkan terancam kadaluarsa jika tidak ada penuntutan atau status korban tidak berubah menjadi pelanggaran HAM berat. Apa yang terjadi dengan janjimu Pak Presiden?” sambungnya.
Hacker Bjorka mengungkapkan motifnya meretas berbagai data di Indonesia.
“Ini adalah era baru untuk berdemo dengan cara berbeda. Tak akan ada yang berubah jika orang bodoh masih diberikan kekuatan besar. Pemimpin tertinggi dalam teknologi harus ditugaskan kepada seseorang yang mengerti, bukan politisi dan bukan seseorang dari angkatan bersenjata, karena mereka hanyalah orang-orang bodoh,” tulis akun @bjorkanism yang kini sudah ditangguhkan.
“Saya ingin menunjukkan betapa mudahnya untuk masuk ke berbagai pintu karena kebijakan perlindungan data yang buruk. Apalagi jika dikelola oleh pemerintah,” sambungnya.
Hacker Bjorka juga menyebutkan bahwa dirinya mempunyai seorang teman asal Indonesia yang tinggal di Warsawa, Polandia. “Saya punya teman orang indonesia yang baik di Warsawa, dan dia bercerita banyak tentang betapa kacaunya Indonesia. saya melakukan ini untuknya,” cuit hacker Bjorka dalam akun Twitternya. (rafa/arrahmah.id)