RIYADH (Arrahmah.id) — Seorang influencer media sosial Mesir yang populer telah ditangkap di Arab Saudi. Ia dituduh telah memposting konten yang menjurus ke arah seksual.
Penahanan terhadap Tala Safwan, yang memiliki lima juta pengikut di TikTok dan sekitar 800.000 di YouTube, memicu kemarahan dari netizen di tengah klaim bahwa video berbau lesbian.
Safwan sendiri mengatakan itu bukan niatnya. Namun, polisi Arab Saudi mengatakan video itu dapat merusak moralitas publik.
Dikutip dari BBC (27/7/2022), tampil dengan rambut hitam pendek dan wajah yang ekpresif, gaya vloger Safwan ditujukan kepada para kawula muda.
Video-videonya mengambil tema yang menarik seperti saat ia membahas acara televisi dan masalah yang dialami pengikutnya yang kebanyakan terkait dengan sebuah hubungan dan situasi yang memalukan.
Seperti kebanyakan pembuat konten lainnya di seluruh dunia, ia juga membuat lelucon dan melakukan tantangan. Namun, salah satu video terbarunya telah memantik reaksi yang sangat berbeda.
Dalam video itu, Safwan terlihat mengobrol dengan seorang teman wanita asal Arab Saudi yang dia undang ke rumahnya.
Pernyataannya ditafsirkan oleh beberapa orang sebagai sugestif seksual. Hal itu lantas memicu kampanye protes dengan hashtag “Tala menyinggung masyarakat” menjadi trending di Twitter.
Ia pun merespons dengan mengatakan pernyataannya telah disalahpahami dan menyangkal ada subteks lesbian dalam komentarnya – subjek yang masih tabu secara publik di Arab Saudi.
Dia mengatakan bahwa potongan video yang beredar telah diambil di luar konteks dari videonya secara utuh untuk memicu skandal.
Ketika kontroversi di media sosial berlanjut, pihak kepolisian Riyadh mengumumkan bahwa mereka telah menangkap seorang warga yang muncul dalam sebuah video berbicara dengan wanita lain dengan konten seksual dan sugesti yang dapat berdampak negatif pada moralitas publik.
Pihak kepolisian Arab Saudi tidak menyebut nama Tala Safwan, tetapi menyertakan klip video dengan wajahnya dan temannya yang diburamkan.
Itu terjadi hanya beberapa hari setelah regulator media Arab Saudi menuntut agar YouTube menghapus iklan yang dianggap menyinggung nilai dan prinsip umat Muslim negara itu.
Regulator mengancam akan mengambil tindakan hukum jika tidak ada yang dilakukan.
Pengumuman tersebut menyusul keluhan oleh orang tua Arab Saudi bahwa anak-anak mereka terpapar konten yang tidak pantas dalam iklan yang disiarkan di YouTube. (hanoum/arrahmah.id)