GAZA (Arrahmah.id) – Gerakan Perlawanan Islam Palestina Hamas pada Jumat mengecam keputusan Saudi untuk membuka wilayah udaranya untuk penerbangan “Israel”, Quds Press melaporkan (16/7/2022).
“Kami, Hamas, merasa sedih setelah keputusan Saudi untuk membuka wilayah udaranya untuk penerbangan pendudukan ‘Israel’,” kata juru bicara Hamas Jihad Taha dalam sebuah pernyataan.
Taha mengindikasikan: “Membuka langit Saudi untuk penerbangan Israel memperkuat dan mendorong agenda agresif pendudukan Israel.”
Dia melanjutkan: “Membuka wilayah udara Saudi ke ‘Israel’ setelah apa yang disebut Deklarasi Yerusalem dipandang sebagai hadiah untuk pendudukan ‘Israel’.”
Sementara itu, Taha kembali menegaskan sikap gerakannya terhadap segala bentuk normalisasi hubungan antara “Israel” dengan negara-negara Arab dan Muslim, khususnya Arab Saudi.
Pada Jumat, Otoritas Umum Penerbangan Sipil Arab Saudi mengumumkan bahwa mereka telah memutuskan untuk mengizinkan “semua maskapai penerbangan yang memenuhi persyaratan otoritas” untuk terbang di wilayah udara kerajaan, sebuah keputusan yang akan memungkinkan maskapai penerbangan “Israel” untuk terbang di seluruh negeri.
Presiden AS Joe Biden yang terbang langsung dari Tel Aviv ke Jeddah, menyatakan: “Hari ini, saya akan menjadi presiden pertama Amerika Serikat yang terbang dari “Israel” ke Jeddah, Arab Saudi,” kata Biden.
“Saat kami menandai momen penting ini, keputusan Arab Saudi dapat membantu membangun momentum menuju integrasi lebih lanjut “Israel” ke kawasan itu, termasuk dengan Arab Saudi,” tambah Biden. (haninmazaya/arrahmah.id)