DUBAI (Arrahmah.com) – Seorang anggota Al Qaeda Teluk Arab memperingatkan kementrian dalam negeri Arab Saudi bahwa ia harus segera mengusir semua non-Muslim dari kerajaan. Permintaan ini merupakan salah satu dari sekian syarat yang diajukan Al Qaeda agar tidak menjadikannya sebagai salah satu target.
Syaikh Ibrahim al-Rubeish, mantan tahanan Guantanamo, mengalamatkan pesan suaranya untuk Pangeran Nayef bin Abdulaziz dengan tujuh syarat untuk mengubah negara Teluk konservatif itu dan untuk ‘menyelamatkan’ nyawa sang pangeran itu sendiri.
Salah satu syaratnya adalah mengusir non-Muslim dari Teluk Arab, serta mencabut semua hukum buatan manusia dan menegakkan pemerintahan yang mengimplementasikan Syariat Islam.
Syarat lainnya adalah pembebasan para tahanan politik, memberikan perlindungan bagi para da’i untuk berdakwah, dan berhenti menjadikan mereka yang meminta pemerintah untuk mendukung aktivitas jihad di Irak dan Palestina sebagai musuh negara.
“Inilah jalan yang harus dilalui. Jika anda melakukan semua ini, saya akan menjamin bahwa mujahidin tidak akan menyiapkan jebakan lain untuk anda dan anda akan tidur dengan nyenyak di kamar anda, serta pergi kemana pun anda inginkan tanpa rasa takut,” ungkap Syaikh Rubeish dalam pesan tersebut.
Sementara itu, Pangeran Nayef berkomentar, dikutip oleh harian Saudi, Al-Eqtissadiya, pada hari Senin (29/8/2011), “terorisme akan tetap menjadi ancaman bagi kerajaan.”
“Kami akan terus menjadi target para teroris yang berusaha untuk menyerang kami, dan mereka didukung oleh berbagai kelompok.” (althaf/arrahmah.com)