BERLIN (Arrahmah.id) – Seorang wanita yang mengenakan jilbab diserang secara fisik di ibu kota Berlin, dalam sebuah serangan kekerasan anti-Muslim di Jerman, ungkap media lokal pada Sabtu (9/7/2022)
Menurut harian Der Tagesspiegel, seorang penyerang berusia 37 tahun merobek jilbab korban yang berusia 39 tahun sebelum mengenai kepala dan tubuh bagian atasnya.
Serangan itu terjadi di sebuah restoran di distrik Weissensee, tambah harian itu.
Harian itu juga melaporkan serangan rasis lainnya di distrik Prenzlauer Berg di Berlin pada Jumat (8/7) pagi di mana seorang pria berusia 52 tahun secara rasis menghina dua wanita.
Penyerang ditangkap dan dibawa ke klinik karena perilaku abnormal sebelum dibebaskan, papar harian itu.
Meskipun Konstitusi Jerman menjamin kebebasan beragama, umat Islam, terutama wanita berjilbab, sering menghadapi praktik diskriminatif dalam pendidikan dan pasar tenaga kerja.
Negara ini telah menyaksikan tumbuhnya rasisme dan Islamofobia dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh propaganda kelompok neo-Nazi dan partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD).
Jerman, negara berpenduduk lebih dari 83 juta orang, memiliki populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Prancis, dengan hampir 5,3 juta Muslim di negara itu. (rafa/arrahmah.id)