DOHA (Arrahmah.id) – Pejabat tinggi dari Afghanistan dan AS mengadakan pertemuan dua hari untuk membahas kemungkinan pembukaan cadangan devisa yang dibekukan di negara yang terkurung daratan itu.
Menteri Luar Negeri sementara Afghanistan Mawlawi Amir Khan Muttaqi bertemu dengan Perwakilan Khusus AS untuk Afghanistan Thomas West di Doha, Qatar.
Kedua belah pihak bergabung dengan pejabat dari Departemen Keuangan, dan sektor keuangan dan perbankan dalam pertemuan yang berakhir Kamis (30/6).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Afghanistan Abdul Qahar Balkhi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perwakilan Departemen Keuangan AS menjelaskan “pembicaraan mereka tentang aset Afghanistan yang dibekukan dengan Departemen Kehakiman AS dan pakar hukum.”
Sejak tahun lalu, pemerintahan sementara Taliban telah meminta AS untuk membuka blokir 7 miliar Dollar dari cadangan devisa Afghanistan. AS telah memutuskan untuk menyumbangkan setengah dari cadangan untuk korban 9/11, sebuah langkah yang telah memicu kritik.
Pertemuan itu juga “mencakup berbagai masalah politik, ekonomi dan kemanusiaan,” tambah pernyataan itu.
Muttaqi mengatakan kepada pihak Amerika bahwa Afghanistan sedang mengalami “perubahan positif” setelah Taliban kembali berkuasa Agustus lalu dan menyebut “situasi keamanan di Afghanistan luar biasa dan patut dicontoh.”
AS mengumumkan 55 juta Dollar dalam bentuk bantuan kemanusiaan untuk korban gempa minggu lalu di Afghanistan.
Pihak Afghanistan menyambut baik bantuan itu, sambil menegaskan kembali permintaannya atas pelepasan aset Afghanistan dan pencabutan sanksi terhadap para pemimpin Taliban dan sektor perbankan negara itu.
“Keterlibatan dengan pemerintah Islam Afghanistan yang baru harus kooperatif dan positif daripada taktik tekanan untuk mencapai kemajuan,” kata Muttaqi.
Dia mengulangi janji Taliban untuk perjanjian Doha dengan mengatakan mereka “tetap berkomitmen untuk tidak mengizinkan siapa pun menggunakan wilayah Afghanistan untuk menyakiti negara-negara tetangga dan dunia.”
Kuasa Usaha Kedutaan Besar Inggris untuk Afghanistan Hugo Shorter juga memanggil Muttaqi di Doha.
Pemerintah Inggris mengumumkan lebih dari 4,2 juta Dollar bantuan untuk korban gempa Afghanistan.
Dalam sebuah tweet setelah pertemuan, Shorter menyerukan “pentingnya inklusivitas politik dan penghormatan terhadap hak asasi manusia termasuk hak semua anak perempuan atas pendidikan.” (rafa/arrahmah.id)